Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 59 kelompok dari 10 utusan kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mengikuti Festival "Ngamping Bungas Sitaon," di Bukit Piantus, Desa Piantus.
Tradisi ngamping merupakan tradisi yang rutin dilakukan masyarakat petani Melayu Sambas, khususnya pada saat musim panen padi.
Ngamping sendiri berarti membuat amping, yakni makanan yang terbuat dari beras setengah masak. Pengambilan beras setengah masak untuk dibuat amping ini sekaligus untuk mengawali musim panen padi, ekspresi dari rasa syukur atas hasil panen padi, serta permohonan doa bersama agar musim tanam tahun berikutnya selalu mendapatkan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.
"Tahun ini sangat meriah dan lebih besar dari tahun sebelumnya. Jadi di tahun kedua ini tambah ramai dan menarik kami sangat apresiasi," ujar Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sambas, Dina Herwina saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan kegiatan festival tentu bisa mengenalkan dan sekaligus mempertahankan tradisi atau kekayaan Sambas. Sehingga anak muda tahu dan lebih cinta terhadap kekayaan daerahnya seperti kuliner.
"Kembali kita apresiasi kepada penyelenggara yang membuat festival. Ini mengenalkan lagi kepada generasi muda. Mungkin hanya tahu nama dan bahkan tidak pernah merasakan emping padi. Dengan ini kami jadi tahu," jelas dia.
Apalagi kata dia, kali ini dalam festival di konsep dengan berbagai agenda menarik. Di sekitar festival juga disediakan area foto menarik. Sehingga sangat mendukung dokumentasi pengunjung melalui foto - fotonya.
"Apalagi sekarang mulai ada peningkatan juga anak muda di Kabupaten Sambas. Mereka mulai sadar dan sangat antusias untuk membangun dan memviralkan pariwisata di Kabupaten Sambas," kata dia.
Sementara itu, Jejaring Wisata Kalbar senada juga menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara yang telah mengangkat kembali tradisi dan dikemas dengan kekinian yakni melalui festival.
"Sangat kreatif dan ide festival amping itu sangat menarik. Pendekatan pengenalan budaya atau tradisi sangat pas, tua muda dapat masuk di sana. Inilah yang harus kita gencar kan dan hadirkan. Saat ini untuk promosi sudah mudah. Hanya tinggal dikemas," ujar Direktut Jewita Kalbar, Aristono.
Pewarta: Dedi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019