Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebesar Rp2 miliar pada 2019 untuk mempertahankan keberadaan sawah.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Kamis mengatakan, demi mewujudkan target ini maka pada 2020 akan ditambah lagi pengalokasian dana APBD.

"Keberadaan sawah di Kota Palembang ini patut dipertahankan untuk menjaga keseimbangan alam. Meski kota ini sudah bergerak ke arah metropolitan tapi tidak ada salahnya jika masih memiliki sawah," kata dia.

Ia mengatakan lahan pertanian yang tersebar di pinggiran Sungai Musi memiliki luasan yang masih menjanjikan, yakni 4.070 hektare tersebar di empat kecamatan, yakni Gandus, Kalidoni, Plaju dan Kecamatan Kertapati.

“Kami sudah menggalakkan program khusus mempercepat proses pengolahan tanah tanam dua kali dalam satu tahun,” kata dia.

Tahun ini saja, kata Fitri, ada 100 hektare lahan yang sudah ditanami selama dua kali dalam satu tahun. Dengan demikian, ia menilai kesejahteraan petani mulai membaik.

Menurutnya, petani harus menjadi raja di tanahnya sendiri tanpa harus mengandalkan pasokan beras dari luar daerah, meski saat ini hasil panen dari beberapa kawasan yang ada belum mencukupi kebutuhan beras untuk kota sendiri.

“Untuk itulah kesejahteraan petani dulu yang harus dipikirkan, sehingga alih lahan tidak terjadi, terlebih mereka beralih profesi dari petani ke profesi pekerjaan lain,” kata dia.

Sementara itu juga, Kepala Dinas Pertanian Kota Palembang Sayuti mengatakan, hasil panen padi tahun 2019 mengalami peningkatan dari 4.070 hektare lahan yang ada 100 hektare lahan pertanian sudah melakukan penanaman padi dua kali dalam satu tahun.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Litbang Pasca Panen Kementerian Pertanian, Prayudi Syamsuri, mengatakan pihaknya mencanangkan Kota Palembang untuk menjadi lumbung pangan nasional, mengingat hanya dari Kota Metropolitan yang ada di Indonesia, Palembang memiliki lahan pertanian terluas.

“Kota Palembang merupakan salah satu kota metropolitan yang pembangunannya sangat pesat. Namun siapa sangka ternyata pertanian di ibu kota Provinsi Sumsel itu tetap menjanjikan,” kata dia.

Malahan, kata dia, Kementerian Pertanian RI akan menambah 200.000 hektare lahan baru untuk lahan pertanian di Sumsel, dan Palembang termasuk di dalamnya.

“Kami tiap tahun memberikan bantuan peralatan untuk pertanian, mulai dari alat pompa, hingga kebutuhan petani lainnya,” ujar dia.


Baca juga: Pemprov Babel asuransikan 8.500 hektare padi sawah
Baca juga: Kementan sebut sawah puso tidak kurangi stok beras nasional
Baca juga: Kalbar diharapkan jadi lumbung pangan nasional

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019