Dari semua nama yang lolos tahap 'profile assessment', yakni 20 orang merupakan orang-orang yang memiliki kredibilitas dan diyakini mampu mengubah paradigma KPK ke depan
Jakarta (ANTARA) - Pemuda Pengawal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai panitia seleksi (pansel) sudah bekerja dengan baik dan sesuai aturan yang ada dalam menjaring calon pimpinan (capim) lembaga antirasuah periode 2019-2023.
Koordinator Aksi Pemuda Pengawal KPK, Agung dalam orasinya di gedung KPK, Jakarta, Kamis mengatakan saat ini pansel KPK sedang menjalankan tugasnya untuk menjaring nama-nama capim KPK periode dari latar belakang profesi yang berbeda-beda.
"Dari semua nama yang lolos tahap profile assessment, yakni 20 orang merupakan orang-orang yang memiliki kredibilitas dan diyakini mampu mengubah paradigma KPK ke depan," tutur Agung.
Menurut dia, pansel KPK pasti sudah bekerja dengan baik dan sesuai aturan yang ada sehingga mereka akan terus berupaya penuh untuk menyeleksi orang-orang yang layak dan mampu menjadi pimpinan KPK yang berintegritas.
"Namun, sayangnya ada beberapa kelompok yang mencoba mengganggu konsentrasi kerja pansel KPK," ujar Agung.
Menurut dia, mereka menyebut ada beberapa nama calon pimpinan KPK yang bermasalah dan memiliki rekam jejak tidak baik. Selain itu, pansel KPK juga dituding punya konflik kepentingan dengan Polri.
"Dari pernyataan mereka itu tidak disertai bukti yang kuat sehingga mereka berupaya melakukan pembunuhan karakter dan penggiringan opini," ungkap dia.
Padahal, kata Agung, KPK seharusnya menjadi lembaga yang bersih dari kepentingan individu atau kelompok di dalam struktur pimpinan KPK.
"Lembaga KPK harus tetap independen dan terjaga netralitasnya dari kepentingan-kepentingan kelompok atau golongan tertentu," ucap dia.
Oleh karena itu, kata dia, apabila upaya mereka untuk mempolitisasi KPK dan pansel KPK dibiarkan begitu saja tanpa diusut, maka dikhawatirkan kinerja KPK ke depan tidak maksimal.
"Kami menuntut KPK perbaiki kinerja, pansel KPK jangan takut ancaman berbagai pihak dan harus pilih calon pimpinan yang berani serta KPK tidak boleh berpolitik," tegas Agung.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019