Banda Aceh (ANTARA News) - Manajemen Persiraja Banda Aceh sepakat akan merekrut tiga pemain asing untuk masuk tim menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008/2009. Ketua Umum Persiraja Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Senin, menyatakan, dalam waktu yang tinggal dua bulan ini pelatih Persiraja, Herry Kiswanto segera menyeleksi pemain baru, termasuk tiga pemain asing. Mawardy yang didampingi Ketua Harian dan Manajer Persiraja, Rayuan Sukma dan Ilsaruddin menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum ada nama-nama pemain asing yang akan merumput di tim kesayangan masyarakat Banda Aceh itu. Namun, sebelum mendatangkan pemain asing, pelatih Herry Kiswanto yang dibantu asistennya, Maman Suryaman, akan melakukan seleksi pemain lokal dari klub-klub yang ada di seluruh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. "Kami membuka kesempatan bagi seluruh pemain bola di Aceh untuk mengikuti seleksi, yang akan dimulai Selasa, tanggal 27 Mei 2008 di stadion Di Murtala, Lampineueng, Banda Aceh," katanya. Disebutkan, apabila pada seleksi tersebut ternyata tidak ada pemain Aceh yang memenuhi persyaratan, sehingga tidak mencukupi untuk satu tim, maka pihak manajemen terpaksa mencari pemain dari luar Aceh. "Kami memberi kesempatan yang sebesar-besarnya kepada pemain lokal Aceh untuk masuk tim, tapi apabila tidak mencukupi, terpaksa mencari pemain luar," ujarnya. Mawardy menyatakan, pihak manajemen tidak ingin pemain yang masuk tim Persiraja kualitasnya rendah, tapi yang benar-benar memiliki dedikasi yang tinggi untuk memajukan sepakbola di ibukota Provinsi NAD itu. Sementara itu, pelatih Herry menyatakan, dirinya bertekad agar prestasi persiraja akan lebih baik dibandingkan musim lalu. "Kalau musim lalu hanya berada pada juru kunci, tapi saya bertekad pada musim mendatang Persiraja berada pada posisi yang lebih baik. Kita berharap bisa masuk liga super," ujarnya. Oleh karenanya, dalam seleksi nanti, Herry berjanji akan mencari pemain yang betul-betul bisa diandalkan dan memiliki daya juang yang tinggi. "Saya ingin Persiraja bisa bangkit dan meraih prestasi, seperti tahun 1982 yang berhasil menjadi juara nasional Perserikatan," kata mantan pelatih yang sukses membawa Persmin Minahasa lolos ke liga super. Herry tidak tidak mau melatih Persmin, karena tim tersebut tidak bisa ikut liga super, karena tidak memenuhi persyaratan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008