Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, melemah terpengaruh kekhawatiran naiknya iflasi dan suku bunga menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir pekan lalu.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup terkoreksi 46,228 poin (1,87 persen) ke level 2.419.727, sedangkan indeks LQ-45 turun 12,373 poin atau 2,35 persen menjadi 514,742.Kenaikan harga BBM dan isunya yang sudah beredar beberapa pekan sebelumnya, telah mendorong harga bahan pokok dan barang lainnya di dalam negeri naik sehingga pelaku pasar memperkirakan inflasi Mei ini tinggi, kata analis pasar dari PT Valbury Asia Securities Krina Dwi Setiawan.Inflasi yang tinggi, kata dia, juga akan mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Kekhawatiran-kekawatiran itu lah yang memicu aksi jual di bursa Indonesia awal pekan ini.Sentimen lain yang juga berperan adalah memburuknya kinerja saham di bursa regional akibat terus menguatnya harga minyak dunia. Indeks Hang Seng di bursa Hongkong misalnya ditutup turun 586,75 poin menjadi 24.127,31 dan indeks Straits Times, Singapura, melemah 18,84 poin ke posisi 3.103,30. Kondisi ini membuat transaksi saham di BEI didominasi aksi jual dan tercatat 144 saham harganya melemah, hanya 54 saham yang menguat, dan 47 lainnya stagnan. Beberapa saham unggulan yang menyumbang penurunan indeks antara lain Bumi Resources yang terkoreksi Rp500 ke Rp7.500, Astra Internasional melemah Rp950 ke posisi Rp19.650, Tambang Batubara Bukit Asam menurun Rp100 ke level Rp12.950, Telkom melorot Rp300 ke Rp8.300 dan Aneka Tambang anjlok Rp150 menjadi Rp3.225. Volume perdagangan mencapai 2,809 miliar saham senilai Rp3,941 triliun yang dihasilkan dari 68.179 kali transaksi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008