Jakarta (ANTARA News) - Minat warga mengunjungi Istana Presiden terkait program Istana Untuk Rakyat cukup besar dan pekan pertama (dua hari) jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 3.000 orang.Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan ternyata sambutan dan antusiasme masyarakat untuk dapat berwisata ke Istana sangat luar biasa."Masyarakat datang dari berbagai macam kalangan baik dari Jakarta maupun daerah, misalnya Jogyakarta, Semarang dan berbagai wilayah, dan bahkan ada yang hingga khusus menyewa bus," katanya. Andi menjelaskan pada hari pertama Sabtu, 24 Mei 2008 jumlah wisatawan mencapai 1.296 orang yang terbagi dalam 38 kelompok kunjungan. Pada hari kedua, Minggu, 24 Mei 2008 jumlahnya mencapai 1.899 orang yang terbagi ke dalam 63 kelompok. "Setiap kelompok seharusnya 25 orang, tetapi pada hari pertama kita memberi kelonggaran untuk orang-orang yang datang secara berkelompok misalnya satu kelas atau satu kampung, kita jadikan satu agar tidak terpisah-pisah," katanya. Antusiasme yang besar dari masyarakat, kata Andi, membuat pihak Istana terpaksa menolak masyarakat yang datang setelah pukul 15.00 WIB, yakni batas terakhir waktu pendaftaran. "Karena besarnya peminat, tur terakhir bahkan baru selesai pada 17.00 WIB padahal seharusnya pukul 16.00 WIB sudah selesai. Sementara banyak yang lain harus ditolak karena datang setelah pukul 15.00 WIB, kami minta maaf sekali," katanya. Menurutnya, diantara mereka yang berkunjung, juga ada wisatawan asing yang turut dalam program itu. Ia menambahkan dengan program tersebut dapat membantu pelaksanaan tahun kunjungan ke Indonesia pada 2008 ini. Pada masa mendatang, kata Andi, penyelenggara program akan melakukan pembenahan dengan cara mengefisienkan proses pendaftaran agar aliran pengunjung dapat lebih cepat dan teratur sehingga masyarakat dapat lebih nyaman. "Juga disiapkan jaringan internet nirkabel dan mobil pintar agar masyarakat nyaman menunggu giliran," tegasnya. Ia juga mengatakan Presiden dan Ibu Negara terus mendukung dan memberikan saran-saran untuk memperbaiki layanan program tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008