Banda Aceh (ANTARA News) - Aparat kepolisian yang dibantu prajurit TNI serta masyarakat mengejar enam tersangka pelaku perampokan bersenjata api jenis AK47 yang merampok emas perhiasan dua pedagang di kawasan Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)."Polisi yang dibantu TNI dan masyarakat setempat berupaya mencari para perampok yang menggunakan lima pucuk senjata AK47 dan pistol FN yang lari ke kawasan hutan Pidie Jaya," kata Kabid Humas Polda NAD, Kombes (Pol) Jodi Heryadi di Banda Aceh, Minggu malam. Perampokan yang menimpa dua pedagang emas perhiasan di Trienggadeng, sekitar 150 kilometer timur Kota Banda Ach itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (25/5). Masyarakat membakar seunit mobil jenis Toyota Kijang Kapsul yang ditinggalkan kawanan rampok di sebuah jalan buntu pinggir hutan Desa Tumpui. Jodi Heryadi menjelaskan, enam tersangka perampok itu menggunakan lima pucuk senjata api jenis AK47 dan sebuah pistol FN serta penutup kepala (sebu). Dalam aksinya, kawanan perampok bersenjata api itu berhasil membawa lari sekitar dua kilogram emas perhiasan dari toko mas Rizki Abadi dan Setia Budi di Trieng Gadeng, pusat ibukota kecamatan tersebut. "Kawanan perampok yang diperkirakan enam orang itu sempat dikejar oleh masyarakat setempat. Saat kendaraan yang digunakan kriminal itu terjebak jalan buntu, mobil yang digunakan kawanan rampok itu ditinggalkan dipinggir hutan, lalu dibakar oleh masyarakat," katanya. Sedangkan, para pelaku melarikan diri ke hutan di kawasan pengunungan desa setempat dan hingga kini polisi yang dibantu satuan TNI terus melakukan pengejaran hingga petang hari dengan menyisir wilayah tersebut. "Sejauh ini belum ada informasi lanjut dari upaya pengejaran tersebut. Kita terus berupaya menangkap kriminal bersenjata itu," kata Kombes (Pol) Jodi Heryadi. Pasca penandatangan nota kesepahaman damai (MoU) antara Pemerintah dengan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005,wilayah timur Provinsi NAD sering terjadi gangguan kriminal bersenjata api. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008