Kami juga sampai saat ini belum bisa menyalurkan bantuan karena memang tak ada anggaran sisa.

Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat hingga saat ini masih menunggu bantuan senilai Rp200 juta untuk menanggulangi bencana kekeringan di kabupaten itu.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp200 juta dari pemerintah pusat untuk mengatasi kekeringan di daerah ini," kata kepala BPBD Manggarai Barat Dominikus Hawan saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan masalah kekeringan di Manggarai Barat yang merupakan daerah pariwisata.

Saat ini, Manggarai Barat sudah siaga satu bencana kekeringan, sehingga pemerintah kabupaten setempat sudah mengeluarkan keputusan terkait darurat bencana kekeringan.

"Saat ini ada enam kecamatan yang mengalami kekeringan ekstrim, akibat kemarau panjang di daerah ini," tutur dia.

Baca juga: Presiden ingin jadikan pariwisata Manggarai Barat bagus

Baca juga: Presiden tinjau sejumlah destinasi wisata di Manggarai Barat

Kekeringan tahun ini kata dia lebih parah dari kekeringan tahun lalu karena memang enam kecamatan itu mengalami kekeringan yang sangat parah.

Enam kecamatan itu antara lain, Kecamatan Komodo, Lembor Selatan, Welak dan Kecamatan Boleng, Kecamatan Mbliling dan Kecamatan Bari.

"Empat kecamatan ini seperti Kecamatan Komodo, kecamatan Lembor Selatan,Welak dan Boleng sangat kritis karena sudah tak ada air lagi," ujar dia.

Pihaknya uga saat ini tak mempunyai anggaran lagi untuk mengatasi hal tersebut, seperti pemberian air bersih dan lainnya untuk membantu masyarakat.

Ia menambahkan pengajuan anggaran bantuan dari pemerintah pusat itu sudah disampaikan ke Pemerintah provinsi, dan pihak provinsi mengaku bahwa sudah melaporkan ke pusat.

"Kami juga sampai saat ini belum bisa menyalurkan bantuan karena memang tak ada anggaran sisa," tutur dia.*

Baca juga: Manggarai Barat dapat bantuan kapal tanker air bersih

Baca juga: Menkes serahkan bantuan mobil ambulance untuk Belu dan Manggarai Barat

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019