Bekasi (ANTARA News) - Ribuan pekerja dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC-SPSI) Bekasi, berunjukrasa mendesak pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada buruh korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pekerja bergerak menuju Jakarta menggunakan belasan truk dari Bekasi, kata Ketua DPC SPSI Bekasi, Abdullah, sebelum bergabung dengan pekerja meninggalkan Bekasi, Senin. Sebelum meninggalkan Bekasi, pengunjukrasa berorasi di depan Kantor DPC SPSI Bekasi dan meneriakkan yel-yel mendesak pemerintah menyediakan dana BLT untuk puluhan ribu pekerja korban PHK di Bekasi. Aksi unjukrasa juga diwarnai pemasangan poster bertuliskan "Pemerintah Diminta Menyediakan Dana BLT Untuk Pekerja Korban PHK" dan "Pemerintah Harus Bertanggungjawab Atas Naiknya Harga Sembako Akibat Dampak Kenaikan Harga BBM". "Saya mendesak pemerintah pusat juga memberikan dana BLT untuk puluhan ribu pekerja yang menjadi korban PHK tanpa pesangon dari manajemen pabrik di Bekasi," ujar Abdulah. Kenaikan harga BBM dinilai menjadi salah satu pemicu naiknya harga kebutuhan pangan dan juga menambah beban keuangan perusahaan yang dikhawatirkan akan bangkrut. Pengunjukrasa juga mendesak pemerintah pusat menaikkan pendapatan tidak kena pajak bagi pekerja yang berpenghasilan antara Rp1 juta hingga Rp5 juta per bulan. Pemerintah pusat hendaknya memotong uang tunjangan pejabat pemerintahan dan para anggota DPR, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu rakyat miskin, memberlakukan pajak progresif bagi pemilik mobil mewah dan kendaraan bermotor lebih dari satu serta menurunkan harga pangan, kata Abdullah. Seusai berorasi, ribuan pendemo melanjutkan perjalanan dengan menumpang belasan truk dan bus menuju Jakarta, namun Abdullah tidak menyebutkan lokasi unjukrasa di Ibukota. Iring-iringan truk dan bus yang mengangkut ribuan buruh itu, sempat memacetkan arus lalu lintas di ruas jalan Achmad Yani Bekasi hingga pintu masuk tol Bekasi Barat. (*)
Copyright © ANTARA 2008