Jeddah, (ANTARA News) - Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) pada awal Juli akan mensahkan kota tua Madain Saleh di utara Madinah, Arab Saudi, sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site). "Kami akan bertemu di Quebec pada awal Juli untuk membahas Madain Saleh, di antara nominasi-nominasi lain," kata Veronique Dauge, ketua Pusat Warisan Dunia Unit Arab Saudi, dalam wawancara lewat telefon dengan suratkabar Arab Saudi "Arab News" dari markas besar UNESCO di Paris. Arab Saudi mengajukan calonnya ke Pusat Warisan Dunia UNESCO pada 28 November 2006. "Proses setelah pengajuan nominasi itu memakan waktu sekitar 18 bulan," kata Dauge. Negara-negara yang mengajukan nominasi situs-situs mereka, dan dua badan pakar independen akan menilai nominasi-nominasi tersebut yang disertai foto-foto menyeluruh dari masing-masing situs, termasuk upaya negara-negara itu untuk mempertahankan integritas historis dan cagar alam dari lokasi yang dinominasikan tersebut. Dewan Internasional mengenai Monumen dan Situs-situs (ICOMS) akan melakukan pertemuan dengan para pejabat Warisan Dunia UNESCO di Quebec pada 2-10 Juli untuk meninjau semua situs yang dinominasikan pada tahun ini. Dauge menyatakan nominasi tersebut pada akhirnya akan mencapai status Warisan Dunia, meskipun itu mungkin akan ditunda bila ICOMOS memutuskan pihaknya memerlukan informasi dari Arab Saudi, khususnya mengenai upaya negara itu untuk memelihara dan melindungi situs tersebut. Kaum Thamud dan Nabatea menetap di Madain Saleh, situs bersejarah yang memiliki 132 kamar dan kuburan, yang terletak sekitar 440 di sebelah utara Madina, antara tahun 200 Sebelum Masehi dan 200 Masehi. Sisa-sisa tembok, menara, saluran air dan bak-bak air terpencar di situs itu. Batu-batu bata rumah warga juga ditemukan di situs itu, yang dianggap sebagai kota Nabatea, yang terpelihara baik setelah Petra, berlokasi sekitar 440Km arah utara yang berbatasan dengan Jordania. Kedua kota itu merupakan tempat persinggahan penting pada masa lalu. Dua nominasi utama Warisan Dunia di Arab Saudi adalah pusat-pusat bersejarah di Riyadh dan Jeddah. Para pejabat Warisan Dunia seperti Dauge, ingin melihat bahwa Arab Saudi juga melindungi dan menominaskina situs-situs alami. "Arab Saudi lebih banyak memperhatikan pemeliharaan warisan-warisannya," kata Dauge. "Terdapat banyak tempat bersejarah di Timur Tengah dan kawasan Afrika, namun hanya lima cagar alam," katanya. Tahun ini, Kepulauan Suqutra, Yaman, juga akan dipertimbangkan untuk memperoleh status Warisan Dunia sebagai cagar alam. The Arabian Oryx Sanctuary di Oman saat ini merupakan satu-satunya cagar alami di Kawasan Teluk, demikian diwartakan IINA. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008