Kaca Grand Abe Hotel dilempar massa

Jayapura (ANTARA) - Sejumlah pusat perbelanjaan dan perkantoran yang ada di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, memilih tutup karena demontrasi besar-besaran yang dimulai sejak Kamis pagi.

Pantauan di lapangan, Saga dan Mega Abepura tutup, Kantor Distrik Abepura dan BPS Kota Jayapura serta Kanwil Kantor Pos Maluku dan Papua juga tutup. Begitu juga, sejumlah kafe dan hotel.

Diperkirakan sekitar 1.000-an massa menduduki kawasan Lampu Merah Abepura, ada yang membawa bendera motif bintang hitam berlatar merah.

Baca juga: Demo susulan anarkis, mobil Dandim Jayapura dirusak
Baca juga: Kantor MRP di Jayapura Dijaga Ketat Aparat Polri dan TNI

Di depan Kantor Samsat Papua nampak sejumlah ban bekas motor atau mobil dibakar oleh sejumlah warga.

Yulika, salah satu pengunjung Grand Abe Hotel mengaku terjebak dan tidak bisa kembali kerumahnya karena demo yang mulai terlihat anarkis.

"Kaca Grand Abe Hotel dilempar massa," ungkapnya lewat sambungan telepon seluler.

Sementara itu, Hotel Horison Kotaraja yang baru diresmikan pada Juli lalu oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano tidak luput dari lemparan batu massa pendemo yang berjalan kearah pusat Kota Jayapura.

Nampak sejumlah pecahan kaca berserakan di lantai satu pintu masuk hotel yang tak jauh dari Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).

Dari atas hotel, terlihat asap hitam membumbung tinggi diarah kantor MRP. Belum bisa dipastikan apakah yang menimbulkan asap hitam itu berasal dari kantor tersebut.

"Harap tenang yah," kata salah satu karyawan Hotel Horison kepada pengunjung yang terlihat panik karena bunyi lemparan benda yang mengenai kaca.

Baca juga: Kantor MRP di Kotaraja, Papua, dibakar
Baca juga: Polres Manokwari gelar silaturrahim antar suku

Selain terlihat asap, nampak juga massa pendemo yang berjalan bergerombol dan naik kendaraan roda dua bahkan ada yang membawa bendera bintang kejora.

"Semoga situasi ini bisa segera pulih dan aman," ucap Erna, salah satu warga Kotaraja, berharap.

Diketahui demo besar-besaran di sejumlah tempat di ibu kota Provinsi Papua itu merupakan imbas dari aksi rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Demo susulan anarkis, mobil Dandim Jayapura dirusak
Baca juga: Anggota DPR: Penyelesaian Papua harus transparan

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019