Jayapura, (ANTARA News) - Puluhan pengemudi angkutan kota (Angkot) di Jayapura, ibukota Provinsi Papua, Senin pagi mogok kerja. Mereka minta pemerintah daerah menaikkan lagi tarif baru angkutan umum yang berlaku mulai Senin pukul 00.00 WIT.
ANTARA melaporkan, setiap angkutan umum yang melintasi jalur Jayapura- Entrop hingga Abepura diberhentikan oleh para pengemudi dan mereka memaksa penumpang turun .
Para penumpang yang diturunkan akhirnya bernasib sama dengan calon penumpang lainnya yang berdiri sepanjang. Mereka menunggu angkutan yang tidak kunjung datang.
Banyak warga terpaksa berjalan ke pasar, kantor dan tempat kerja lainnya.
Arus lalulintas di kota Jayapura tampak normal tanpa mengalami hambatan apapun juga.
Para pelajar dan mahasiswa yang bersekolah di wilayah Abepura tidak dapat datang ke tujuan mereka secara tepat waktu. Mereka dibantu kendaraan dinas Polresta Jayapura.
Kendaraan operasional Kapolresta Jayapura, AKBP Robert Djoenso, ikut mengangkut warga yang akan ke rumah sakit atau tempat pelayanan umum lainnya.
Bus Pemda Provinsi Papua ikut membantu mengangkut warga masyarakat. Pada setiap bus ikut pula seorang aparat keamanan dari Polresta Jayapura untuk mengamankan angkutan itu.
"Kami meminta pemerintah menaikkan lagi tarif angkutan umum dalam kota karena keputusan pemerintah menaikkan tarif semalam itu masih terlalu kecil," kata seorang pengemudi Angkot, Petrus.
Tarif baru angkutan umum sudah ditetapkan Pemerintah Kota Jayapura dan berlaku tidak hanya bagi penumpang umum saja tetapi juga untuk pelajar dan mahasiswa.
Jalur Terminal Entrop - Hamadi/Polimak - Kota Jayapura, misalnya, yang awalnya Rp1.700 menjadi Rp2.300/penumpang umum dan pelajar/mahasiswa dari Rp1.000 menjadi Rp1.400/penumpang. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008