Tokyo (ANTARA) - Bursa saham Tokyo dibuka sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi, meskipun ada dukungan kuat dari Wall Street semalam, menyusul imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun tetap stabil setelah mencapai tingkat terendah tiga tahun.
Selain itu, yen Jepang juga relatif lemah menekan saham-saham berorientasi ekspor, karena investor tetap berhati-hati tentang potensi gejolak lain dalam perang perdagangan Amerika Serikat dan China yang tak kunjung usai.
Pada pukul 09.15 pagi waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 28,97 poin atau 0,14 persen, dari tingkat penutupan Rabu (28/8/2019), menjadi diperdagangkan di 20.450,45 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo turun 1,88 poin atau 0,13 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.488,47 poin.
Saham-saham sektor jasa, produk karet, dan instrumen presisi paling banyak mencatat penurunan pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), pulih dari kerugian awal karena didorong penguatan saham energi dan keuangan yang menopang pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 258,20 poin atau 1,00 persen, menjadi ditutup di 26.036,10 poin. Indeks S&P 500 meningkat 18,78 poin atau 0,65 persen, menjadi berakhir di 2.887,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 29,94 poin atau 0,38 persen, menjadi 7.856,88 poin.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup naik tipis didukung aksi beli kembali
Baca juga: Saham Tokyo "rebound" karena kekhawatiran perang perdagangan berkurang
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019