Depok (ANTARA News) - Menyusul keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), para supir angkutan kota di Kota Depok, Jawa Barat, menaikkan tarif jasa angkutan mereka meski pemerintah dan organisasi pengusaha angkutan belum mengeluarkan keputusan mengenai hal itu."Gimana nggak naik mas, harga bensin saja sudah naik. Kalau tidak naik bisa rugi saya narik angkot," kata Johan, pengemudi angkutan (D-03) jurusan Terminal Depok-Parung, Minggu. Menurutnya, kenaikan tarif itu terpaksa ia berlakukan untuk menutup naiknya biaya operasional akibat kenaikan harga bensin, meskipun ia tidak menyebut pemilik armada angkutan yang digunakan sudah menaikkan setoran atau belum.Menurut dia, biasanya tarif dari Terminal Depok ke Parung hanya Rp4.000 per orang tapi sekarang terpaksa dinaikkan menjadi Rp5.000 per orang. Hal senada juga dikatakan oleh Taufik, sopir angkot D-01 jurusan Terminal-Depok 1. Ia mengatakan terpaksa menaikkan tarif karena harga bensin yang telah naik. "Kenaikan harga bensi lumayan tinggi, jika tidak diimbangi dengan kenaikkan tarif bisa rugi," ujarnya. Menurut dia, biasanya tarif angkot tersebut Rp2.000 per orang sekarang naik menjadi Rp2.500 per orang. "Kalau jarak dekat jadi Rp2.000 per orangm," jelasnya. Kenaikkan tarif angkutan disesalkan oleh warga yang sehari-haru menggunakan angkutan tersebut. "Seharusnya sebelum ada keputusan pemerintah daerah jangan naik dulu tarif angkot," himbaunya. Kenaikan sepihak yang diberlakukan para supir itu, menurutnya, menyebabkan ketidakseragaman besaran tarif maupun kenaikannya sehingga tidak ada kepastian. "Tadi saja saya naik dari rumah (Jalan Nusantara Depok 1) ke terminal Rp2.000,- tapi ketika pulang harus membayar Rp2.500." sesalnya. Dengan kondisi seperti ini, para pengguna angkutan umum meminta pemerintah segera menetapkan tarif yang pasti dan resmi sehingga para supir tidak seenaknya menaikkan tarif yang bervariasi. "Jadi saya tidak perlu 'ngotot-ngotan' dengan supir mengenai ongkos yang harus dibayar," ujarnya. Sebelum kenaikkan BBM, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Depok sudah menyiapkan rancangan kenaikkan tarif angkutan kota sebesar 20 sampai 28 persen. Data DLLAJ Depok menyebutkan, saat ini tarif angkutan kota untuk jarak pendek seperti jurusan Kukusan-Terminal Depok Rp1.800 per penumpang. Sedangkan jarak jauh seperti Terminal Depok-Parung Rp3.800. Jika rancangan tarif baru itu diberlakukan, maka untuk jarak dekat menjadi Rp2.100 dan untuk jauh naik menjadi Rp4.100 per penumpang. Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail meminta semua kalangan terutama supir angkutan kota tidak menaikan tarif dengan sepihak. Menurut Nur kelompok yang paling terkena dampak kenaikan harga BBM adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dan produsen skala menengah dan kecil serta sektor transportasi. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008