Padang (ANTARA News) - Guru Besar Tetap Universitas Andalas, Bidang Sosial Ekonomi Pertanian dan Kebijakan Publik, Prof Dr Helmi, menilai kenaikan harga BBM, diyakini menurunkan kualitas hidup masyarakat dari tingkat miskin menjadi sangat miskin."Kelompok sangat miskin tentu akan mengurangi konsumsi pangannya, sementara usaha-usaha yang mereka lakukan terpaksa berhenti," katanya di Padang, Minggu.Menurut dia, bagi orang miskin, untuk membantu diri sendiri tentu diperlukan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.Karenanya, modal dari pemerintah perlu lebih ditingkatkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan riil dan mendorong masyarakat untuk berkembang, dan terus memperluas lapangan kerja.Ia menyebut contoh, salah satu sektor yang paling dominan menyerap tenaga kerja mencapai 47 persen yakni sektor pertanian. "Jika sektor pertanian itu lebih diefektifkan maka pengangguran makin terserap separohnya lagi," katanya. "Sektor Pertanian diyakini akan makin berkembang jika ditopang industri," katanya lagi. Khusus terhadap pengangguran yang berusia lansia, dan yang penyakitan, perlu juga ditangani serius dengan program berbeda. Terkait kebutuhan dana, katanya, pemerintah bisa melakukan segera perubahan anggaran yang disesuaikan untuk merespon perkembangan ekonomi masyarakat. Untuk daerah ini, katanya lagi, Pemprov Sumbar bisa memprogramkan perubahan anggaran dalam ABT (anggaran biaya tambahan) pada APBD 2008, yang sudah bisa dikonsep Juni atau Juli 2008, untuk mengamankan ekonomi masyarakat. "Sektor pertanian di Sumbar, juga menjadi program paling dominan menyerap tenaga kerja, sehingga sektor tersebut agar lebih dikembangkan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008