Yangon, (ANTARA News)- Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Minggu mengumumkan pengangkatan diplomat Bishow Parajuli sebagai kepala misi kemanusiaan untuk Myanmar, menggantikan Charles Petrie yang diusir secara mendadak oleh junta tahun lalu.
Wakil Program Pembangunan PBB (UNDP) yang baru diangkat itu akan mengkoordinasikan pekerjaan semua badan PBB di Myanmar, kata jurubicara Aye Win kepada AFP.
Pengangkatan Parajuli , seorang warga Nepal yang sebelumnya menjadi direktur Program Pangan PBB di Mesir, diumumkan di suratkabar junta, the New Light of Myanmar.
"Tuan Bishow Parajuli... telah menyerahkan surat-surat kepercayaannya kepada U Nyan Win, menteri luar negeri," kata suratkabar itu.
Junta November tahun lalu mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang misi Petrie. Akibatnya, negara itu tanpa kepala perwakilan tetap PBB selama enam bulan.
Pengusiran Petrie dilakukan selama tekanan internasional terhadap junta untuk melakukan reformasi setelah negara itu menumpas protes-protes anti pemerintah September tahun lalu , yang menurut PBB menewaskan 31 orang.
Junta mengumumkan pengusirannya setelah Petrie mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan akan terjadi "situasi kemanusiaan yang memburuk" di negara yang dulu bernama Burma itu.
Parajuli, yang berpengalaman selama 25 tahun dalam mengatur program-program kemanusiaan dan pembangunan, diangkat setelah berlangsung perundingan antara PBB dan junta mengenai siapa yang akan menggantikan Petrie.
"Ini adalah orang yang dapat bekerjasama dengan militer Burma," kata pengamat Myanmar Aung Naing Oo. "Militer Burma tidak menginginkan Charles Petrie lain, itu pasti."
Junta mendesak wakil tetap PBB non Barat dan PBB menginginkan seorang wakil yang cukup berpengalaman untuk mengisi jabatan tersebut, kata para pengamat.
"Di atas kertas, ia (Parajuli) baik-- seorang Asia dan berpengalaman dengan Program Pangan PBB," kata Dave Mathieson dari kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch .
"Ia menghadapi tantangan sangat besar dihadapannya untuk mengkooridinasikan operasi-operasi rehabilitasi pertolongan setelah topan itu, rekonstruksi dan menyelesaikan operasi-operasi rehabilitasi PBB di Burma dan menjaga hubungan " dengan junta.
Badan-badan PBB dan sekitar 50 negara menghadiri konferensi donor di Yangon, Minggu untuk mencari dana bagi Myanmar setelah Topan Nargis. Delegasi-delegasi diperkirakan akan mendesak junta menepati janji untuk mengizinkan para pekerja bantuan asing .
Topan yang melanda negara itu 2-3 Mei menyebabkan lebih dari 133.000 orang tewas atau hilang . PBB mengatakan tidak sampai separuh dari 2,4 juta orang yang membutuhkan bantuan darurat internasional menerima bantuan. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008