Jayapura (ANTARA) - Warga Kota Jayapura dan Papua pada umumnya diajak untuk menahan diri dan tidak cepat terprovokasi dengan isu intimidasi dan rasisme yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari, kita sebagai warga Kota Jayapura dan Papua untuk bijak sikapi masalah isu tersebut," kata Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Isu rasis dan intimidasi, kata dia, sudah ada pihak yang mengurusnya sehingga hal itu sudah sepatutnya tidak ditanggapi berlebihan yang bisa membuat kerukunan hidup jadi terganggu.
"Mari kita dorong dan berikan kesempatan kepada aparat keamanan untuk bekerja sesuai tupoksinya, biarkanlah mereka yang mengurus hal itu," katanya.
"Pemerintah sudah mengambil langkah hukum untuk menindak para pelaku rasis, dan saya ajak mari kita tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks," katanya lagi.
Mengenai adanya isu yang belakangan ini beredar bahwa akan terjadi aksi demo besar-besaran di Kota Jayapura sehingga warga enggan beraktivitas, Rustan meminta agar warga bijak sikapi hal itu.
"Kami sudah gelar pertemuan Forkompimda bahas hal ini, harapannya warga bisa beraktivitas seperti biasa dan jangan ikut ikutan demo, mari kita hidup rukun, serahkan kepada pemerintah untuk mengatur hal itu," katanya.
Belakangan ini di Kota Jayapura diterpa isu akan terjadi aksi demo besar-besaran terkait aksi rasis yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Bahkan hari ini, beredar selebaran ajakan demo damai di beberapa titik di ibu kota Provinsi Papua pada Kamis (29/8) siang.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019