Jakarta, 25/5 (ANTARA) - Sekjen DPP PKS Anis Mata mengatakan sosok pemimpin daerah atau nasional tidak bisa dibentuk melalui iklan di berbagai media massa. "Masyarakat jangan terjebak memilih pemimpin hanya berdasarkan popularitas yang dibentuk oleh industri media," kata Anis dalam surat elektronik yang diterima Antara di Jakarta, Minggu. Ia menyatakan pemimpin harus lahir dengan membawa narasi besar programnya bagi kemajuan bangsa atau daerah serta sudah teruji kemampuannya. "Kami membutuhkan pemimpin otentik yang fasih menjelaskan narasi besarnya dan teruji kemampuan eksekusinya sehari-hari," katanya. Sebelumnya, saat berbicara pada bedah buku "Platform PKS" yang diselenggarakan DPW PKS Kalsel di Banjarmasin, Sabtu (24/5) kemarin, Anis mengatakan jika yang terpilih sebagai pemimpin adalah "peragawan politik" lagi, maka jangan berharap akan ada kebangkitan bangsa yang kedua. "Rakyat tidak akan mau ikut pemimpin yang penuh kepalsuan," katanya. Belakangan ini dengan memanfaatkan momentum 100 Tahun Kebangkitan Nasional, sejumlah elit politik beriklan di berbagai media massa dengan menunjukkan sikap kritis terhadap pemerintah atau sekedar menjual citra diri. Sejumlah calon kepala daerah juga memasang iklan di berbagai media massa sebagai bentuk sosialisasi diri atau sarana kampanye. Anis Matta mengatakan dalam memperingati Seabad Kebangkitan Nasional, kaum intelektual harus menyadari apa yang diperlukan jika bangsa ini ingin bangkit kembali. "Selain kegelisahan yang sekarang tampak, kita memerlukan narasi besar dan pemimpin yang mampu menjadikannya kenyataan," katanya. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Dr Pramudya, dosen Fisip Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Mukhtar Sarman dan dosen Fakultas Hukum Unlam Syarifuddin sependapat dengan Anis Matta, seorang pemimpin harus membawa ide-ide besar dan tidak hanya mengandalkan popularitas semata.

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008