Produk wisata berbasis pabrik di Indonesia masih minim, padahal bisa menjadi daya tarik tersendiri suatu daerah, karena selain mempunyai wisata alam dan budaya, juga wisata industri
Gresik, Jatim (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong setiap industri di Tanah Air untuk membuat kawasan wisata di dalam pabrik sebagai bagian dari terobosan baru pengembangan produk pariwisata sehingga selain mempunyai unsur edukasi juga mendorong anak-anak penikmat wisata menjadi produsen.
"Produk wisata berbasis pabrik di Indonesia masih minim, padahal bisa menjadi daya tarik tersendiri suatu daerah, karena selain mempunyai wisata alam dan budaya, juga wisata industri," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI, Rizky Handayani Mustafa di Gresik, Jawa Timur, Rabu.
Saat melihat peresmian industri wisata Gery X-Quest Factory milik Garuda Food di Gresik, ia mengatakan apa yang dilakukan Garuda Food adalah terobosan tersendiri dalam pengembangan produk wisata, dengan memanfaatkan pabrik sebagai lokasi wisata.
Tentunya, kata dia, Kemenpar menyambut baik sebab sekaligus menjawab tantangan bahwa kawasan pabrik bisa dijadikan sebagai lokasi wisata, ditambah ada unsur edukasi.
Baca juga: Kemenpar gelar "Bali & Beyond Sales Mission 2019" di China
"Saya rasa apa yang dilakukan oleh Garuda Food belum banyak, seperti di Bekasi yang sudah mulai membuat hal serupa, namun mereka masih lebih ke arah industri belum pada edukasi. Namun di sini, segmen marketnya sudah anak-anak dan orang tua pasti ikut," tuturnya.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak yang meresmikan kawasan wisata industri mengaku sangat mengapresiasi keberadaan wisata berbasis industri di Jatim, sebab pabrik yang merupakan realita ekonomi mampu memberikan edu wisata bagi anak-anak dan orang tua.
"Kami harap dengan kemasan informasi yang bagus akan membentuk kultur supaya membuat anak-anak kita ke depan mempunyai cita-cita menjadi manufaktur dan bisa menentukan masa depan ekonomi bangsa," tuturnya.
CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Hardianto Atmadja mengatakan total investasi keberadaan wisata berbasis industri di pabriknya sekitar Rp5 miliar, dan akan dikembangkan apabila terus mengalami peningkatan pengunjung.
"Kami targetkan sehari ada 50 orang yang berkunjung atau sehari satu bus yang bisa menikmati wisata berbasis industri ini. Dan apabila terus diminati akan kami kembangkan dengan tahap selanjutnya, yakni membuat wahana wisata dua lantai," katanya.
Baca juga: Kemenpar-PUPR alokasikan Rp2,1 triliun percepatan infrastruktur wisata
Ia mengatakan, konsep wisata industri yang ada di Pabrik Garuda Food Gresik tidak mencari keuntungan, namun bertujuan memberikan edukasi mengenai pembuatan produk, dan setiap pengunjung akan dikenakan biaya dan mendapat ganti dalam bentuk bingkisan produk.
Sementara itu, wisata industri Garuda Food adalah berbasis teknologi digital, dilengkapi kereta api yang mampu mengajak pengunjung berkeliling pabrik secara digital melalui video empat dimensi di dalam kacamata khusus.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019