Jakarta (ANTARA) - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang dimulai awal tahun 2020 mendatang akan menyerap sebanyak 7.000 hingga 10.000 tenaga kerja.
"Multiplier effect dari pembangunan stadion yang dimulai Januari 2020 ini sangat besar. Proyek ini akan melibatkan 7.000 hingga 10.000 orang yang bekerja dengan terbagi dalam 3 shift dalam 24 jam," ujar Direktur utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, di sela penandatanganan kesepakatan keselamatan kerja di Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Pembangunan JIS yang dilaksanakan oleh Jakpro ini menunjuk tiga perusahaan BUMN, yakni PT PP, Wika Gedung, dan Jaya Konstruksi yang telah memenangkan proses lelang dan tender beberapa waktu lalu.
Selain menyerap tenaga kerja, untuk pembangunan JIS di lahan seluas 300 ribu meter persegi di Taman BMW, Dwi menyebut tidak akan menggusur permukiman kumuh di kawasan tersebut, namun mengubahnya menjadi permukiman modern dengan konsep urban regeneration (penataan kawasan urban).
"Arahan dari Bapak Gubernur hari ini adalah agar Kampung Bayam masih tetap dipertahankan, sehingga mereka tetap dapat berkontribusi dalam melakukan pembangunan atau pun bekerja di sana. Namun tentunya permukiman mereka akan kita ubah menjadi lebih modern," ujarnya pula.
Menurut Dwi Wahyu, pihaknya saat ini tengah melakukan pendekatan dan pemetaan dengan masyarakat di Kampung Bayam.
"Kami sudah bertemu dengan tokoh di sana, sehingga mereka tetap aman. Mereka bisa menjadi perawat rumput, urban farming, security, dan berbagai macam pekerjaan yang dibutuhkan," katanya lagi.
Dalam mewujudkan stadion sepak bola yang memenuhi standar FIFA, pihak Jakpro juga terus melakukan berkomunikasi selain dengan FIFA, juga lintas sektoral dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait akses transportasi demi mengintegrasikan JIS dengan moda transportasi umum seperti LRT dan Transjakarta, juga dengan MRT serta KRL.
"Kami tengah memperpanjang LRT tahap kedua dari Kelapa Gading ke Wisma Atlet Kemayoran dan dari Wisma Atlet ke Stadion sejauh 1,8 kilometer. Kawasan sekitar JIS akan menjadi SRO (Sarana Rekreasi Olahraga), mulai dari mixed use, entertainment, dan komersial untuk mengkover biaya pengelolaan stadion," kata Dwi.
Pembangunan JIS yang ditargetkan Desember 2021 dengan prediksi lebih cepat yakni Oktober 2021 ini, dibiayai lewat skema Penyertaan Modal Daerah (PMD) DKI Jakarta senilai Rp4,083 triliun yang akan berjalan secara bertahun-tahun (multiyears).
Baca juga: Jakarta International Stadium ditargetkan Jadi tempat final PD U-20
Direktur PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Nariman Prasetyo menyebutkan, pengerjaan JIS akan berlangsung selama 26 bulan, dengan 12 bulan di antaranya merupakan masa kritis, yakni dalam pembangunan teknologi penutup otomatis atap stadion.
"Teknologi buka tutup atap stadion menjadi masa paling kritis karena pengerjaan fast track atap selama 12 bulan atau hampir separuh dari pengerjaan keseluruhan stadion. Penutup stadion ini akan mirip dengan stadion klub Tottenham Hotspur di Inggris. Uniknya, di area tersebut akan dibuat jogging track," kata Nariman.
Baca juga: Jakpro tidak lakukan penggusuran warga di proyek JIS
Nariman menambahkan, JIS nantinya memiliki kapasitas 82.000 penonton, dengan luas bangunan inti stadion kurang lebih 14 hektare dengan tinggi stadion mencapai 70 meter.
Direktur Proyek Jakarta International Stadium (JIS) Iwan Takwin mengatakan di area stadion itu juga nantinya terlihat keberpihakan Pemprov DKI Jakarta kepada masyarakat yang menggunakan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda dengan penyediaan parkir khusus sepeda.
"Untuk parkir kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor sejumlah kurang lebih 5.000 kendaraan yang hanya digunakan untuk VIP, official, internal, maintenance bukan untuk pengunjung. Kami utamakan area parkir sepeda dan ruangan komunitas pencinta lingkungan," ujar Iwan Takwin menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019