"AOIP juga berfungsi sebagai tempat pertemuan inklusif untuk visi bersaing tatanan regional yang ditawarkan oleh pemain hebat dan regional," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia Rizal Sukma dalam seminar "Indonesia, ASEAN dan Indo-Pasifik" di Jakarta, Rabu.
Dengan adanya AOIP, ASEAN diharapkan untuk mempertahankan relevansi ASEAN, menjunjung tinggi sentralitas ASEAN, menjaga kesatuan ASEAN, dan mempertahankan otonomi strategis Asia Tenggara.
Baca juga: Adopsi dokumen pandangan Indo-Pasifik cerminkan sentralitas ASEAN
Pada prinsipnya, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik adalah upaya untuk membentuk arsitektur ekonomi dan keamanan di kawasan.
Selain itu, lanjut Dubes Rizal Sukma, pandangan ASEAN tersebut untuk mengatasi tantangan yang berasal dari perubahan di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia.
Dubes RI untuk Inggris itu mengatakan kesepakatan ASEAN tentang Indo-Pasifik merupakan tanggapan terhadap tantangan yang berasal dari tekanan eksternal yang dapat mengancam persatuan serta merusak sentralitas ASEAN.
Baca juga: AS tidak minta negara-negara Asia Tenggara memihak
"Kita sudah tahu, China menjadi kekuatan besar. Kita juga tahu, Amerika Serikat sedang berusaha mempertahankan keunggulannya di dunia sambil membongkar tatanan internasional yang dibangunnya sejak 1945," kata dia.
Namun, Rizal menambahkan, proses perubahan strategis itu masih belum terselesaikan dan hasil akhir dari perubahan itu masih harus dilihat.
"Dilihat dari sudut ini, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik adalah kebutuhan strategis. ASEAN tidak bisa lagi hanya duduk dan menyaksikan kekuatan negara-negara adidaya di kawasan secara aktif membentuk masa depan wilayah sendiri," kata dia.
Baca juga: Korsel sambut baik tinjauan ASEAN tentang Indo-Pasifik
Korsel sambut baik Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019