Jakarta (ANTRA News) - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Hasanuddin Yusuf mengaku prihatin atas peristiwa kekerasan yang terjadi di kampus Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Sabtu (24/5). "Kami mendesak Kapolda Irjen Adang Firman segera membentuk tim investigasi untuk mengusut kekerasan di kampus Unas tentang tindakan kepolisian apakah sudah sesuai protab atau tidak," katanya saat menengok para mahasiswa yang ditahan di Mapolres Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu. Hasanuddin yang juga Ketua Umum DPP Partai Pemuda Indonesia (PPI) itu juga meminta aparat kepolisian agar menggunakan cara persuasif dalam menangani para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, khususnya atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Kami tidak ingin adik-adik kita yang menyampaikan tuntutan terhadap kenaikan BBM ini harus ditangani secara represif," ujarnya. Hasanuddin menambahkan, pihaknya mendapat informasi bahwa pihak Kepolisian berjanji akan segera membebaskan para mahasiswa yang ditahan dalam demo menolak kenaikan harga BBM, namun bagi mereka yang bukan mahasiswa akan diproses secara hukum. Sebelumnya, Hasanuddin bersama tokoh-tokoh organisasi keormasan pemuda (OKP) bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara jakarta selama hampir 2,5 jam mendengarkan penjelasan tentang kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu, Hasanuddin sendiri cukup memahami sejumlah alasan pemerintah karena ingin menyelamatkan APBN. Namun di sisi lain, Hasanuddin menolak jika pemerintah lewat aparat hukumnya bertindak represif terhadap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa bahkan sampai ditahan. "Polisi diharapkan segera membebaskan para mahasiswa yang ditahan. Karena berunjuk rasa sebagai hak berdemokrasi yang dijamin dalam UU," kata Hasanuddin saat mengunjungi para mahasiswa yang ditahan di Polda Metro Jaya dan diterima oleh AKBP Purwadi. Menurut Hasanuddin, oleh AKBP Purwadi yang menerimanya dijelaskan, bahwa para mahasiswa yang sedang diperiksa dijanjikan untuk dibebaskan setelah pemeriksaan selesai. Sementara dalam kunjungan di Mapolres Jaksel, Ketum KNPI Hasanuddin menyayangkan terjadinya kekerasan dalam penanganan demo di kampus Unas. Hasanuddin menjenguk satu persatu korban dari mahasiswa Unas dan menunjuk Ketua LBH KNPI Sahril Harahap SH untuk memberikan advokasi hukum kepada para mahasiswa Unas yang ditahan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008