“Sebanyak ratusan penderita kasus ini tersebar di sejumlah wilayah ini,” Wakil Supervesor Program TBC Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Asmaniar dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil kegiatan pelayanan pengobatan penyakit TBC yang dilakukan oleh sebanyak 17 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan sejak delapan bulan terakhir.
Ia menyatakan, Dinas Kesehatan setempat melalui Puskesmas setempat sejak beberapa tahun terakhir memberikan pelayanan pengobatan gratis terhadap para penderita TBC di daerah ini.
Dinas Kesehatan setempat setiap bulan rutin mengusulkan bantuan obat antituberkulosis kepada pemerintah provinsi setempat untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya, katanya, instansinya melalui seluruh Puskemas di daerah ini yang memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang menderita penyakit tuberkulosis.
Karena menurutnya, pihak Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini yang berada dekat dengan masyarakat setempat sehingga mereka yang lebih efektif dalam memberikan pelayanan pengobatan gratis penyakit tuberkulosis.
Ia menyatakan, Dinas Kesehatan setempat setiap bulan membutuhkan bantuan sebanyak 50 paket obat antituberkulosis dari pemerintah provinsi setempat .selanjutnya instansinya memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat yang menderita penyakit ini.
Ia mengatakan, pemerintah melalui Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan pencegahan penyakit TBC ini dengan cara menemukan sebanyak mungkin masyarakat setempat yang terserang penyakit ini agar bisa diobati.
Ia menyebutkan, instansinya tahun 2018 menemukan sebanyak 711 orang masyarakat setempat yang menderita penyakit TBC, atau sebesar 98 persen dari target yang ditetapkan pada tahun sebelumnya.
Ia menyatakan, instansinya menargetkan pada tahun ini bisa menemukan sebanyak 730 orang masyarakat setempat yang menderita penyakit TBC untuk selanjutnya diobati.***3***
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019