Tangerang (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadillah Supari, mengatakan bahwa Indonesia mendapatkan tawaran kerjasama dari Pemerintah Rusia untuk memberikan vaksin khusus demi pencegahan virus flu burung (Avian Influenza/AI). "Vaksin AI tersebut berbeda dengan sebelumnya karena pemberiannya dengan cara disemprotkan melalui hidung penderita," katanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu. Menkes bersama rombongan dari Departemen Kesehatan dan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin Akib, pejabat senior Deplu, DR Makarim Wibisono, baru tiba dari Jenewa, Swiss, setelah menghadiri acara antar menteri kesehatan se-dunia dalam Sidang World Health Assembly ke-61 yang diadakan Badan Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (WHO). Dia mengatakan, pada umumnya vaksin AI yang sudah ada saat ini pemberiannya melalui suntikan, sedangkan vaksin yang ditawarkan baru diciptakan Rusia. Pemerintah Rusia juga mengajak kerjasama dalam bidang kesehatan lainnya seperti mengadakan pelatihan tenaga medis profesional dan pengadaan obat-obatan. Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 112 dari 193 negara tersebut menekankan terhadap peningkatan kerja sama untuk menangani virus penyakit di negara berkembang dan perpindahan tenaga medis darinegara berkembang ke negara maju. Menurut Menkes, sebelum sidang di Jenewa tersebut, pemerintah Rusia sudah memberikan sinyal dalam bentuk kerjasama bidang kesehatan sehingga pembahasan dilanjutkan kemudian dimatangkan termasuk masalah AI. Selain Rusia, pemerintah Indonesia juga mendapatkan tawaran dan dukungan kerja sama dari Inggris, Iran dan Australia terkait dengan peningkatan bidang kesehatan. "Namun, yang sudah pasti baru kerjasama dengan Rusia, sedangkan dengan negara lain masih dalam proses penjajakan," kata Supari. Sebelumnya, Duta Besar Amerika Serikat (AS) di RI, Cameron R. Humme, yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Kota dan Kabupaten Tangerang pernah menawarkan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008