Bandung, (ANTARA News) - Pencairan program bantuan langsung tunai (BLT) di Kantor Pos Andir, Kelurahan Malabar, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu, sempat ricuh.
Salah seorang warga, Ny Yeni (45), tiba-tiba mengamuk karena tidak menerima dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) itu.
Warga Kelurahan Malabar tersebut datang ke Kantor Pos Andir pukul 10.30 WIB. Beberapa menit kemudian, ibu empat anak itu langsung berteriak histeris, sambil meminta dirinya didaftarkan sebagai penerima BLT.
"Kenapa saya tidak dapat (BLT). Saya ingin tahu alasannya," teriak Ny Yeni.
Petugas kepolisian dan aparat Kelurahan Malabar, yang melakukan pengamanan di Kantor Pos Andir, tidak dapat berbuat banyak.
"Selain Ny Yeni, kakaknya juga tidak menerima BLT. Padahal, mereka berhak menerima bantuan BLT," kata Onih (28), salah seorang tetangga Ny Yeni.
Sementara Ny Ningsih (65), salah seorang warga yang menerima BLT mengaku akan mempergunakan sebagian dana BLT untuk membeli baju dan peralatan rumah tangga.
"Karena untuk modal tidak cukup, dana ini akan saya gunakan untuk membeli pakaian," kata Ny Ningsih.
Beberapa warga miskin lainnya di Kelurahan Malabar juga mengaku tidak menerima dana BLT.
"Di RT dan RW kami hanya didata oleh ibu-ibu PKK, tanpa melibatkan RT/RW dan instansi terkait," ujar Ny Suharti, warga RT 02/06, Kelurahan Malabar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Usaha Pos V PT Pos Indonesia Jabar, Dasuki, yang dikonfirmasi menjelaskan, kecamatan dan kelurahan yang telah memverifikasi data BLT baru 20 persen lebih.
"Sehingga belum semua warga penerima BLT bisa mencairkannya," jelas Dasuki.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008