Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Rakyat Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla meminta para pengurus dekranas daerah di tingkat provinsi dan kabupaten kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur agar terus meningkatkan inovasi produk kerajinan tangan.
"Inovasi harus selalu ditingkatkan melalui Dekranasda di NTT agar daya saing produk-produk kerajinan tangan dari daerah ini semakin bagus," katanya dalam acara dialog bersama yang dipusatkan di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT di Jl El Tari, Kota Kupang, Rabu.
Ia mencontohkan, salah satu produk kerajinan tangan dari NTT yang saat ini sudah mendunia yaitu tenun ikat.
Produk ini, lanjutnya, juga diapresiasi beberapa negara dalam kegiatan World Ikat Textile Symposium di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mufidah Jusuf Kalla berdialog dengan ratusan perajin NTT
"Saya juga bangga sekali NTT sudah memiliki ciri khas tenun ikat yang semakin mendunia," kata Isteri Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla itu.
Untuk itu, ia meminta pengurus Dekranasda di NTT agar terus meningkatkan kemampuan sumber daya yang ada agar daya saing produk kerajinan tangan semakin meningkat.
Peran Dekranasda NTT, lanjutnya, dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi para perajin dengan menggali motif-motif khas NTT, di samping itu meningkatkan daya saing dan mempertahankan warisan kebudayaan.
Dalam kunjungannya, Mufidah Jusuf Kalla yang didampingi sejumlah jajaran pengurus dekranas pusat menggelar dialog sekitar dua jam bersama ratusan penenun di NTT.
Di akhir kegiatan, ia mengunjungi sejumlah stan produk kerajinan tangan seperti tenun ikat, tas anyaman daun pohon lontar, lukisan kayu, perhiasan, dan lainnya yang dihadirkan di lokasi kegiatan.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Gubernur NTT beserta jajaran unsur Forkopimda provinsi dan Kota Kupang, Ketua Dekranasda Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat beserta jajaran pengurus daerah dari 22 kabupaten/kota.
Baca juga: Dekranasda NTT jadikan festival sarung dan musik agenda rutin tahunan
Baca juga: Festival Sarung NTT akan diramaikan 10.000 peserta
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019