Faktor dari global ini sebagai salah satu kontribusi negatif bagi saham di BEI dengan indeks acuan IHSG rawan koreksi pada hari ini
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini diperkirakan rawan terkoreksi dibayangi sentimen global.
IHSG dibuka menguat 11,48 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.289,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 3,08 poin atau 0,31 persen menjadi 982,74.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang disebutkan berbohong telah berkomunikasi dengan pihak China serta depresiasi yuan, dan juga saham AS yang terkoreksi pada Selasa (27/8) lalu, membentuk akumulasi sentimen negatif global.
"Faktor dari global ini sebagai salah satu kontribusi negatif bagi saham di BEI dengan indeks acuan IHSG rawan koreksi pada hari ini," ujar Alfiansyah.
Trump mengklaim bahwa China sudah menghubungi petinggi perdagangan AS untuk menyelesaikan perang dagang melalui meja perundingan.
Namun, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa pihaknya belum mendengar sama sekali telah terjadi komunikasi melalui sambungan telepon baru-baru ini antara AS dan China terkait sengketa perdagangan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pihaknya meminta AS untuk menghentikan tindakan yang salah dan menciptakan kondisi untuk melakukan pembicaraan.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri China keluar setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebutkan sudah ada kontak dengan China terkait perdagangan tetapi menolak untuk mengatakan dengan siapa berbicara.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 3 poin (0,01 persen) ke 20.459,08, Indeks Hang Seng melemah 10,38 poin atau 0,04 persen ke 25.653,69, dan Indeks Straits Times menguat 2,26 poin (0,07 persen) ke posisi 3.069,78.
Baca juga: Wall Street ditutup turun, diguncang kekhawatiran baru potensi resesi
Baca juga: Bursa Tokyo dibuka menguat, investor beli saham "oversold"
Baca juga: Harga emas naik signifikan, dipicu jatuhnya saham Amerika Serikat
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019