Jakarta (ANTARA News) - Produsen komputer HP, di Jakarta, Jumat sore, memberikan hibah (grant) masing-masing 80.000 dolar AS kepada dua organisasi nirlaba di Indonesia yakni ASEAN Foundation (AF) dan News Ventures Indonesia (NVI), guna mendukung program pemberdayaan usaha mikro yang berkelanjutan untuk komunitas lokal di Indonesia. Hibah tersebut diberikan oleh Direktur Marketing HP Indonesia, Mariana Kasim kepada Direktur NVI, Diyanto Imam dan Programme Officer AF, Ajie A Wahidin dalam acara bertajuk HP Micro Enterprise Development Program (MEDP). Menurut Managing Direktur HP Indonesia, Loh Khai Peng, pemberian hibah kepada kedua organisasi nirlaba itu merupakan bagian dari program pemberian 23 grant HP MEDP kepada 19 organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan usaha mikro di Australia, China, India, Indonesia dan Thailand. "Investasi pada komunitas ini merupakan bagian dari program HP MEDP yang secara khusus didedikasikan untuk meningkatkan keberhasilan program kewirausahaan di komunitas lokal," katanya. Loh menambahkan, grant yang merupakan bagian dari program HP MEDP global senilai 5 juta dolar AS itu, terdiri atas 20 laptop HP, printer dan aksesorisnya, mesin fotokopi, wireless point, uang tunai senilai 30.000 dolars AS, kurikulum pelatihan serta bimbingan dari HP untuk organisasi yang akan menyediakan pelatihan pengusaha mikro (usaha kecil dan menengah/UKM). Program HP MEDP yang dilangsungkan sejak Februari 2007 itu telah berhasil memberdayakan lebih dari 849 wirausahawan. "Sebagian besar dari mereka telah berhasil membuka usaha dan menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kemandirian komunitas lokal. HP berharap pemberian grant tahunan ini dapat meneruskan tingkat kesuksesan di masing-masing komunitas yang diberdayakan," katanya. Sementara itu, Ajie A Wahidin mengatakan, ASEAN Foundation telah melatih ratusan pengusaha UKM di berbagai jenis usaha, seperti pengusaha tekstil, penjual voucher telepon genggam di pinggir jalan dan agen surat kabar, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan komputer dan internet guna mengembangkan usahanya tersebut. "Berdasarkan kegiatan pelatihan dan seminar yang diadakan ASEAN Foundation, munculnya teknologi di internet seperti e-commerce, sangat membantu usaha kecil dalam memasarkan produk mereka melalui internet," katanya. Direktur NVI, Diyanto Imam mengatakan, grant tersebut akan membantu pengembangan kapasitas UKM terutama yang berbasis lingkungan dan sosial yang menjadikan teknologi informasi (TI) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan daya saing mereka, dalam hal ini NVI menggandeng Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jateng untuk melaksanakan pelatihan kepada pengusaha UKM. Kedepannya, NVI akan mengadakan pelatihan TI untuk UKM yang akan digabung dengan seminar bisnis praktis, yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja UKM, serta memperkenalkan cara dan ide bisnis berbasis lingkungan dan sosial kepada para pebisnis kecil dan menengah, demikian Diyanto Imam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008