Patroli terkoordinasi yang digelar bersama selama lima hari sejak 21 Agustus 2019 yang mulai di Serudong Malaysia dan berakhir di Pos Gabungan Bersama TNI AD dan TDM di Sei Menggaris.
Baca juga: Polemik bertahun-tahun, batas negara Indonesia-Malaysia diukur ulang
Baca juga: Pawai bendera merah putih di perbatasan perairan Indonesia-Malaysia
Baca juga: Satgas Pamtas gagalkan pengiriman delapan TKI ilegal ke Malaysia
Pejabat Pemerintah 5 Brigade Batalion 3 TDM, Letkol Zulkifli bin Jafar dalam sambutannya mengungkapkan, patroli patok perbatasan RI-Malaysia secara terkoordinasi ini sangat baik.
Sebagaimana diketahui, patroli patok perbatasan dilaksanakan setiap tahun dalam rangka mengecek kondisi patok-patok perbatasan.
Patroli patok perbatasan pada tahun anggaran 2019 ini menempuh jarak sepanjang 24 kilo meter dengan menemukan 200 lebih patok perbatasan kedua negara.
Zulkifli juga menyatakan, TNI-TDM perlu bersinergi sehingga kala melakukan setiap kegiatan sudah saling kenal dan bersahabat.
Oleh karena itu, dia menilai, patroli patok perbatasan yang digelar bersama prajurit penjaga perbatasan kedua negara perlu digelar secara kontinyu.
Sedangkan Komandan Satgas Pamtas Yonif Raider 600 MDG Mayor Inf Ronald Wahyudi mengatakan, sinergitas antar prajurit pengamanan perbatasan kedua negara perlu dipupuk secara baik.
Kebersamaan terus dibina dimana prajurit yang melakukan patroli patok berjalan dan tidur bersama di alam terbuka. Tentunya, kebersamaan tersebut akan terpatri terus dalam benak masing-masing setelah melakukan patroli bersama.
"Prajurit TNI dan TDM tidur di alam terbuka secara bersama-sama. Jadi kebersamaan itu penting terus dibina setelah pelaksanaan patroli patok terkoordinasi ini," ujar Ronald.
Pewarta: Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019