VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) , Ifki Sukarya dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, menyampaikan, PHE ONWJ berupaya optimal, agar secepatnya dapat menutup sumur YYA-1 agar tidak lagi menumpahkan minyak.
Ifki menambahkan, saat ini pengeboran sumur YYA-1RW berada di tahap locate atau mencari lubang dan menemukan lubang sumur YYA-1.
Setelahnya baru dipompakan lumpur berat ke dalam sumur baru dengan tujuan mematikan sumur YYA-1.
Setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen.
PHE ONWJ memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots.
Perusahaan asal AS itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.
Sementara itu, proses kompensasi warga terdampak terus berjalan. Setelah proses pengumpulan data dilapangan kini proses verifikasi terus dilakukan.
Proses verifikasi ini, dibantu oleh sejumlah institusi seperti KKP, KLHK, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, dan Tim Kompensasi Pemerintah Daerah.
Setelah proses verifikasi dinyatakan selesai, tahapan selanjutnya adalah tahapan penilaian perhitungan, dan diakhiri dengan proses pembayaran cashless.
Ifki menegaskan, dalam pembayaran kompensasi tidak ada pihak yang dirugikan.
Baca juga: Legislator: upaya penghentian tumpahan minyak Pertamina sudah tepat
Baca juga: Ratusan TNI/Polri masih bantu bersihkan tumpahan minyak di Karawang
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019