Tujuh hari pasca operasi merupakan masa kritis bagi bayi pertama, sehingga kami harus memantau kondisinya terkait kemungkinan infeksi, perubahan suhu tubuh dan kondisi luka yang ditutup.

Palembang (ANTARA) - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang berhasil memisahkan bayi kembar siam dengan kondisi berat setelah melewati proses operasi selama tujuh jam.

Ketua tim operasi, dr Ria Nova (spesialis anak), Selasa, mengatakan bahwa bayi pertama bernama Aisyah Zarzaroh dan bayi kedua bernama Alisah Zahro, bayi kedua mengalami kondisi organ vital yang kurang baik, sehingga tidak bisa diselamatkan pasca dipisahkan.

"Kondisi bayi kedua (Alisah Zahro) mengalami kelainan jantung dan ukuran paru-paru kecil, jadi agak sulit untuk selamat," ujar dr. Ria Nova saat memberi keterangan pers usai operasi pemisahan di RSUP M. Hoesin Palembang.

Menurutnya, operasi bayi kembar siam berusia 14 hari asal Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut dimulai pukul 09.00 WIB, lalu keduanya berhasil dipisahkan pada pukul 12.27 WIB dan operasi berakhir pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Dirut RSUP Adam Malik berharap bayi Adam dan Malik bisa menjadi dokter

Baca juga: Bayi kembar siam dempet Adam dan Malik dipulangkan

​​​​​​Kondisi bayi mengalami dempet dada, perut dan pinggul dengan berat keduanya hanya 2,3 kilogram atau terkategori kecil, sehingga cukup menyulitkan tim dokter saat mencari pembuluh darah bayi kedua.

Meski bayi kedua tidak bisa diselamatkan, kata dia, namun setidaknya bayi pertama masih memiliki harapan hidup dan saat ini sedang berada di ruang ICU.

"Tujuh hari pasca operasi merupakan masa kritis bagi bayi pertama, sehingga kami harus memantau kondisinya terkait kemungkinan infeksi, perubahan suhu tubuh dan kondisi luka yang ditutup," kata Ria.

Sementara orang tua bayi kembar siam, Afit Bakhirul, mengaku pasrah karena salah satu bayinya tidak bisa diselamatkan, ia sendiri sudah mengetahui kondisi kembar siam tersebut sejak istrinya hamil.

"Kami berterima kasih dengan tim dokter RSMH Palembang karena sudah bekerja keras mengoperasi bayi kami, apapun hasilnya kami tetap syukuri dan anggap ini sebagai ujian," kata Afit.

Operasi dan pemeriksaan bayi kembar siam dilakukan oleh empat dokter dari RS Dr. Soetomo Surabaya sebagai pengampu dan 30 dokter dari RSUP Muhammad Hoesin Palembang.*

Baca juga: Bayi kembar siam mendapat perawatan intensif di RSUD Cianjur

Baca juga: Tim: Kembar siam Aqila-Azila kondisinya stabil usai operasi pemisahan

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019