Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah tidak membatalkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagaimana yang dikhawatirkan sebagian masyarakat."Ini tidak gagal, karena memang belum ada instruksi," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai sholat Jumat di Istana Wapres di Jakarta, Jumat.Banyak masyarakat penerima BLT di beberapa kota di Indonesia kecewa karena penyaluran dana BLT ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan, setelah sebelumnya diberitakan BLT akan dibagikan hari ini. Menurut Wapres, BLT baru akan disalurkan berbarengan dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Wapres menjelaskan BLT tidak bisa dicairkan sebelum ada keputusan kenaikan harga BBM. "Intinya penyaluran BLT berbarengan dengan kenaikan harga BBM," kata Wapres. Wapres menjelaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga dan melindungi rakyatnya jika ada masalah. Program BLT, tambah Wapres, dalam rangka melindungi rakyat miskin. Sementara mengenai adanya penolakan masyarakat terhadap penyaluran BLT, Wapres mengatakan hal itu merupakan hak dari masyarakat untuk menerima atau menolaknya. Tetapi pemerintah tetap akan memberikan. BLT akan diberikan kepada 19,1 juta keluarga miskin sebesar Rp100.000 per bulan per keluarga miskin selama 18 bulan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008