Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sikap beberapa kepala daerah yang menolak penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang justru akan menambah menyulitkan rakyat."Kalau menolak Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu malah makin menambah kesulitan rakyat," kata Wapres Kalla saat membuka Forum Komunikasi Silaturahmi Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Foksika PMII) di Istana Wapres Jakarta, Jumat.Pemerintah mulai Juni hingga Desember 2008 akan menyalurkan BLT bagi sekitar 19,4 juta rumah tangga miskin yang masing-masing keluarga menerima Rp100.000/bulan. Sebelumnya beberapa kepala daerah menyatakan menolak menerima BLT, dengan berbagai alasan. Menurut Wapres, kenaikan harga BBM dilakukan untuk mengurangi subsidi BBM. Wapres menjelaskan dengan harga minyak dunia yang mencapai 132 dolar AS per barel maka jika tidak dinaikkan subsidi akan mencapai Rp280 triliun. "Itu sama dengan 25 persen seluruh anggaran (APBN) Indonesia," kata Wapres. Menurut Wapres, subsidi BBM yang sangat besar tersebut justru 80 persen dinikmati oleh orang yang mampu. Dengan kenaikan harga BBM tersebut, maka hasilnya akan dibagikan kepada rakyat miskin melalui BLT. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban kesulitan rakyat kecil. Oleh karena itu, tambah Wapres , jika ada orang yang menolak pemberian BLT maka penolakan justru akan semakin menambah kesulitan rakyat miskin.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008