Darwin (ANTARA Yang) - Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb dijadwalkan shalat Jumat dan ramah tamah dengan ratusan nelayan Indonesia yang ditahan di kompleks Pusat Penahanan Imigrasi Darwin. Informasi yang dihimpun ANTARA dari Konsulat RI di Darwin, Jumat pagi, menyebutkan, shalat Jumat itu diimami oleh Dedi Abdul Hadi dan, seperti beberapa shalat Jumat sebelumnya, turut diikuti oleh beberapa orang warga dan staf Konsulat RI. Pertemuan dengan para nelayan itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan dua hari Dubes Thayeb di Darwin. Sebelumnya, didampingi Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, dan beberapa orang staf, Dubes Thayeb bertemu dengan pejabat imigrasi dan Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA). Dalam pertemuan dengan Manajer Umum Pusat Penahanan Imigrasi, Shirley Ellison, Eksekutif Pusat Penahanan Imigrasi NT, Julie Furby, dan Direktur Regional AFMA, Peter Venslovas, disinggung masalah nelayan Indonesia yang ditahan di fasilitas pusat penahanan tersebut. Sesuai dengan catatan Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, hingga Jumat, masih ada 153 orang nelayan Indonesia yang ditahan disana. Mereka adalah para awak 24 kapal ikan Indonesia yang ditangkap kapal-kapal patroli Australia pada April lalu. Mengutip pengakuan para nelayan yang umumnya berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan itu, Harbangan mengatakan, mereka berkeyakinan bahwa kapal ikan mereka ditangkap ketika masih berada di dalam jurisdiksi perairan Indonesia. Sementara, otoritas Australia menangkap mereka dengan tuduhan bahwa mereka telah melanggar "seabed" (dasar laut) negara itu saat melakukan aktivitas penangkapan ikan ataupun telah menangkap biota laut yang dilindungi, seperti tripang. Sepanjang April lalu, kapal-kapal patroli Australia sempat menangkap 33 kapal ikan Indonesia namun sembilan diantaranya dinyatakan pihak Australia tidak bersalah. Sebanyak 43 orang awak dari sembilan kapal yang merupakan korban salah tangkap itu sudah dipulangkan pihak imigrasi Australia ke Indonesia via Kupang akhir pekan lalu. Pemerintah federal Australia pun membayar kompensasi (ganti rugi) bagi sembilan kapal tersebut. Selama dua hari kunjungannya di Darwin itu, Dubes Thayeb pada Sabtu malam dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam bersama berbagai kalangan Australia yang merupakan "Friends of Indonesia" (sahabat Indonesia). Acara yang berlangsung di rumah kediaman pengacara Australia, Colin Mc Donald itu, Jaksa Agung Robert Mc Cleland juga hadir. Selama kunjungannya, Dubes didampingi dua diplomat senior KBRI Canberra, Sekretaris I bidang Kekonsuleran Meri Binsar Situmorang dan Counsellor Bidang Politik Dupito Simamora. Dubes dan kedua stafnya tiba di ibukota NT itu pada Jumat dinihari dan kembali ke Canberra, Minggu. (*)
Copyright © ANTARA 2008