Saya rasa ini koordinasi di antara menteri-menteri terkait sangat diperlukan sehingga jangan sampai terjadi perbedaan pandangan yang menghambat penanganan impor sampah dan limbah
Bogor (ANTARA) - Pemerintah membahas masalah impor sampah dan limbah dengan menekankan upaya pengendalian, salah satunya dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di dalam negeri.
"Yang pertama kita harus maksimalkan potensi sampah yang ada di dalam negeri terlebih dahulu untuk kebutuhan bahan baku industri kita," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan saat rapat terbatas bertopik "Impor Sampah dan Limbah" di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa.
Menurut Presiden, hal kedua yang harus dilakukan yakni perbaikan regulasi tata kelola impor sampah dan limbah.
Baca juga: Komisi III DPR RI datangi kontainer sampah impor
Baca juga: Ahli toksikologi AS minta negara maju tanggung jawab atas limbahnya
Kemudian Jokowi juga meminta menteri-menteri terkait untuk menegakkan aturan dan pengawasan secara ketat atas impor sampah dan limbah ke Tanah Air.
Presiden meminta aparat hukum untuk mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran di lapangan.
"Saya rasa ini koordinasi di antara menteri-menteri terkait sangat diperlukan sehingga jangan sampai terjadi perbedaan pandangan yang menghambat penanganan impor sampah dan limbah," ujar Jokowi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla turut mendampingi Presiden pada rapat tersebut.
Sejumlah pejabat yang turut dalam pertemuan itu antara lain Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Selain itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi.
Baca juga: Walhi nilai Permendag impor limbah terlalu longgar
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019