Herat, Afghanistan (ANTARA News) - Protes terhadap penembakan al-Qur`an oleh seorang tentara AS, Kamis, menewaskan satu tentara Lithuania dan sedikitnya dua warga sipil Afghanistan.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan-NATO mengatakan polisi Afghanistan menewaskan dua warga sipil itu dan melukai tujuh lainnya setelah kerumunan massa melemparkan batu dan berusaha menyerang markas di kota Chaghcharan.
Jurubicara polisi, Abdul Mutalib, mengatakan tiga warga sipil tewas dalam insiden itu.
Satu tentara Lithuania tewas akibat tembakan senjata, tapi tidak jelas apakah tembakan itu datang dari kerumunan massa atau dari gerilyawan Taliban, kata seorang jurubicara ISAF. Tidak ada indikasi segera bahwa tembakan itu merupakan akibat dari salah tembakan.
Tentara yang tewas itu adalah anggota Tim Pembangunan Kembali Provinsi (PRT) di Chaghcharanm, kata kementerian pertahanan Lithuania. Satu tentara lainnya terluka, kata ISAF.
"Pengunjuk rasa membakar Pom bensin yang berhadapan dengan markas PRT itu lalu berupaya membakarnya," kata Jenderal Ikramuddin Yawar, kepala polisi di Afghanistan barat, kepada wartawan.
Ia mengatakan 12 pengunjuk rasa dan 11 polisi terluka akibat tembakan. Menurut Ikramuddin Yawar, tentara PRT menembak ke kerumunan massa setelah beberapa dari pemrotes menembak polisi.
Unjuk rasa itu diselenggarakan mahasiswa dari sebuah sekolah agama. "Situasi sekarang telah terkendali," kata Yawar.
Menhan Lithuania Juozas Olekas mengatakan di Vilnius bahwa tembakan itu dari kerumunan massa yang berupaya masuk markas.
"Tentara Lithuania menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan massa," kata menteri itu ketika ditanya apakah tentara Lithuania balas menembak.
Dua tentara Lithuania lainnya luka ringan setelah terkena lemparan batu.
Olekas mengatakan insiden itu tidak akan membuat Lithuania menarik 170 tentaranya dari Afghanistan.
Presiden AS George W. Bush telah meminta maaf pada PM Irak Nuri al-Maliki pekan ini dan berjanji untuk mengadili tentara AS yang dituduh menggunakan salinan al-Qur`an untuk latihan sasaran, kata Irak.
Satu tentara AS telah dihukum dan dikirim pulang setelah satu salinan kitab suci Islam yang dilubangi-peluru ditemukan pada satu jarak tembak dekat Baghdad pada 11 Mei.
Lebih dari 50.000 anggota pasukan internasional ditempatkan di Afghanistan. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008