Di Aceh belum ada perusahaan yang mendapat fasilitas kawasan berikatBanda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh mendorong kalangan pengusaha di provinsi ujung barat Indonesia tersebut memanfaatkan fasilitas kawasan berikat.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Isnu Irwantoro di Banda Aceh, Senin, mengatakan, kawasan berikat merupakan kebijakan fiskal yang membebaskan pajak, baik impor maupun ekspor.
"Di Aceh belum ada perusahaan yang mendapat fasilitas kawasan berikat. Namun, ke depan akan ada satu, yakni perusahaan tuna. Pengurusan kawasan berikat sedang dalam proses," kata Isnu Irwantoro.
Isnu menyebutkan, banyak hal yang harus dipenuhi perusahaan jika ingin mendapatkan fasilitas kawasan berikat. Di antara, operasional perusahaan berada di kawasan industri.
Kemudian, orientasi perusahaan harus ekspos. Artinya, produk yang dihasilkan untuk pasaran luar negeri. Namun begitu, bisa juga kebutuhan pasar dalam negeri.
Perusahaan yang mendapat fasilitas kawasan berikat ini tidak dikenakan bea impor bahan baku. Begitu juga produk ekspor, juga tidak dikenakan bea keluar.
"Keuntungan negara dengan pemberian fasilitas kawasan berikat ini adalah devisa ekspor masuk ke dalam negeri. Karena itu, bea cukai terus mendorong pengusaha di Aceh memanfaatkan fasilitas kawasan berikat," kata dia.
Isnu Irwantoro menyebutkan perusahaan yang sedang dalam proses mendapatkan fasilitas kawasan berikat adalah PT Yakin Pasifik Tuna. Perusahaan ekspor tuna itu memiliki pabrik di kawasan perikanan Lampulo, Banda Aceh.
Direkur PT Yakin Pasifik Tuna Almer Hafis Sandy mengatakan dana yang diinvestasikan membangun pabrik pabrik pengolahan perikanan sekitar Rp60 miliar.
"Investasi tersebut untuk membangun pabrik dengan teknologi modern. Pabrik ini membutuhkan bahan baku 80 ton per hari. Kehadiran kawasan berikat akan membuka pintu perekonomian Aceh," kata Almer Hafis Sandy.
Baca juga: Menkeu inginkan peningkatan pelayanan dalam fasilitas Kawasan Berikat
Baca juga: Fasilitas kawasan berikat dan kemudahan impor tujuan ekpor beri dampak positif
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019