Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, HR Agung Laksono, di Jakarta, Rabu, menyatakan, Presiden Hungaria, Laszlo Solyom, merupakan salah satu di antara pemimpin Eropa yang mengagumi dinamika perkembangan demokrasi di Indonesia. Ia mengemukakan itu usai menerima Presiden Hungaria tersebut di ruang tamu Ketua Dewan, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Selain ingin lebih meningkatkan hubungan ekonomi antar-kedua negara, kedatangan Presiden Hungaria ke Indonesia juga untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan demokrasi di Indonesia. "Hungaria sangat kagum dengan Indonesia. Wilayahnya yang luas dan jumlah penduduknya yang banyak serta demokrasi di Indonesia menjadi contoh, karena tengah menjadi pembicaraan di negara-negara Eropa," kata Agung Laksono. Bagi pimpinan Dewan ini, Hungaria termasuk Negara Eropa yang baik menjadi mitra Indonesia. "Sebab, Hungaria tergolong salah satu negara Eropa yang cukup maju dan memiliki kemampuan sebagai produsen aneka mesin industri, termasuk industri militer cukup handal. Peningkatan kerjasama dengan mereka sangat strategis," katanya. Namun sayangnya, demikian Agung Laksono, potensi pasar dua negara yang bagus, belum berkembang baik. "Padahal, hubungan (ekonomi) kedua negara sangat menjanjikan, karena Indonesia dan Hungaria mempunyai jumlah penduduk yang terbilang cukup banyak," ujarnya. Berjalan LambatAgung Laskono juga mengungkapkan, hubungan ekonomi Indonesia-Hungaria masih perlu ditingkatkan, karena terlihat masih berjalan lambat atau belum pada posisi yang menggembirakan. Ia menambahkan, Presiden Hungaria juga menyatakan hal sama. "Padahal, hubungan kedua negara tersebut sudah berjalan sejak 1950, tetapi relatif masih berjalan lambat," katanya. Karena itu, kedua pihak sependapat, hubungan yang telah berlangsung lebih dari setengah abad itu ternyata belum banyak menguntungkan Indonesia maupun Hungaria. "Jumlah atau volume investasi dan perdagangan hanya sekitar lima puluh hingga enam puluhan juta tiap tahun," katanya lagi. Karena nilai kerjasama (terutama di bidang ekonomi) yang masih minim tersebut, membuat Hungaria ingin meningkatkan hubungan kerjasama dengan Indonesia. "Setelah datang dan melihat potensi yang ada di Indonesia begitu besar, beliau (Presiden Hungaria) merasa hubungan kerjasama ini perlu ditingkatkan lagi," jelas Agung Laksono. Di mata Agung Laksono, Hungaria merupakan negara yang memproduksi mesin-mesin industri, juga negara ini menjadi produsen alat-alat militer cukup handal. "Kelebihan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu faktor peningkatan volume kerjasama. Negara-negara Eropa Timur memang menguasai teknologi militer," katanya. Dari pihak Indonesia sendiri, menurutnya, akan lebih meningkatkan ekspor minyak sawit dan komoditi pangan, juga plastik. "Saya berharap supaya itu (hubungan ekonomi) dapat segera direalisasikan. Kalau mungkin bisa melonjak hingga dua atau tiga kali lipat dari sekarang," harapnya. Potensi pasar dua negara, demikian Agung Laksono, juga sangat menjanjikan, karena Indonesia dan Hungaria mempunyai jumlah penduduk yang terbilang cukup banyak. Selain ingin lebih meningkatkan hubungan ekonomi antar kedua negara, kedatangan Presiden Hungaria ke Indonesia juga untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan demokrasi di Indonesia. "Hungaria sangat kagum dengan Indonesia. Wilayahnya yang luas dan jumlah penduduknya yang banyak serta demokrasi di Indonesia menjadi contoh, karena tengah menjadi pembicaraan di negara-negara Eropa," kata Agung Laksono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008