Padang (ANTARA News) - Operasional dan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia masih terbebani oleh utang perusahaan yang mencapai Rp6 triliun. "Posisi utang yang sangat besar itu menjadi masalah utama dalam operasional dan kinerja PDAM di seluruh Indonesia", kata Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Ir Ahmad Marju Qudri, kepada ANTARA News di Padang, Rabu. Atas beban itu, tambahnya disela-sela pembukaan Pekan Olahraga Nasional Perpamsi-1, Perpamsi sudah mengajukan penghapusan bunga dan denda atas hutang tersebut, baik kepada pemerintah maupun debitur. "Insya Allah pada Juni 2008 sudah ada keputusan penghapusan bunga dan denda tersebut," kata Qudri. Menurut dia, beban utang itu sangat mempengaruhi "kesehatan" PDAM, baik dari sisi keuangan, kinerja maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dari sisi pelayanan, tambahnya, PDAM baru mampu menyalurkan air bersih bagi 37 persen dari total penduduk Indonesia. "Kami akui masyarakat yang sudah terlayani PDAM secara nasional masih rendah," kata Qudri. Dengan adanya persetujuan penghapusan beban dan denda utang, diharapkan tingkat pelayanan kepada masyarakat bisa naik, tambahnya. Ia menyebutkan, jika kondisi itu tercapai maka PDAM telah menetapkan peningkatan jumlah masyarakat yang dapat dilayani, air bersih menjadi 60 persen pada tahun 2009. Untuk jangka menengah, PDAM di seluruh Indonesia menargetkan mampu melayani air bersih bagi 80 persen penduduk Indonesia pada tahun 2015.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008