Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Boediono mengkritisi kinerja keuangan BI yang menurun tahun lalu.Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis, mengatakan dalam laporan keuangan BI per 31 Desember 2007, BI mengalami defisit Rp1,42 triliun. Padahal, pada 2006 neraca BI menunjukkan surplus Rp31 triliun."Bagi publik yang awam, perbedaan kinerja BI 2006 dengan 2007 sangat kontras. Bahkan tidak wajar, karena dari surplus Rp31 triliun berbalik menjadi defisit Rp1,42 triliun," katanya. Oleh karena itu, ia berharap Boediono yang akan dilantik besok (22/5) menjadi Gubernur BI menggantikan Burhanuddin Abdullah memberi perhatian khusus kepada masalah tersebut. "Kalau ditemukan fakta biaya operasional sangat tinggi, pangkas saja biaya yang tidak wajar," ujar Bambang. Ia juga minta DPR mendalami kinerja keuangan BI yang anjlok tersebut. Ia menilai penurunan kinerja keuangan tersebut mengesankan pengelolaan bank sentra yang ugal-ugalan, sehingga perlu penanganan serius. Bambang juga berharap merampungkan payung hukum Protokol Manajemen Krisis sektor Keuangan dan melakukan pembedahan di BI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008