Jakarta (ANTARA News) - Data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi Sumber Daya Mineral (Ditjen Migas ESDM) memperlihatkan, produksi minyak 22 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sampai 11 April 2008 belum mencapai target yang ditetapkan Anggaran Pendapat Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2008. Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Departemen ESDM, Luluk Sumiarso, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa 22 kontraktor tersebut mempunyai sisa waktu hingga akhir tahun ini untuk mencapai target sesuai APBN Perubahan 2008."Mereka harus menggenjot produksi agar mencapai target yang ditetapkan," katanya.Namun, secara nasional produksi minyak sampai 11 April 2008 mencapai 977.187 barel per hari atau 100,01 persen di atas target APBN Perubahan 2008 sebesar 977.100 barel per hari. Ke-22 KKKS yang belum mencapai produksi sesuai APBN Perubahan 2008 adalah PT Pertamina (Persero) dengan target 128.000 barel per hari (bph), baru tercapai 110.704 barel per hari atau 86,49 persen dari target. Selain itu, Total E&P Indonesie dari target 93.000 barel per hari tercapai 92.430 barel per hari atau 99,39 persen, Medco E&P Indonesia dengan target 33.340 bph tercapai 32.806 bph atau 98,4 persen, BOB PN-PT BSP target 24.700 bph tercapai 22.031 bph atau 89,19 persen, BP West Java target 23.000 bph tercapai 22.448 bph atau 97,6 persen, dan ConocoPhillips (Sumatera) target 11.700 bph tercapai 11.081 bph atau 94,71 persen. Selain itu, Kondur Petroleum SA target 9.500 bph tercapai 8.779 bph atau 92,41 persen, Kodeco Energy target 6.680 bph tercapai 5.224 bph atau 78,2 persen, PetroChina Salawati target 6.460 bph tercapai 5.294 bph atau 81,95 persen, Citic Seram Energy Ltd target 4.040 bph tercapai 3.889 bph atau 96,26 persen, JOB PN-Talisman OK target 3.770 bph tercapai 3.733 bph atau 99,01 persen, dan Medco E&P Kalimantan target 2.280 bph tercapai 2.237 bph atau 98,14 persen. Selanjutnya, JOB PN-Golden Spike target 3.400 bph tercapai 2.106 bph atau 61,95 persen, Hess Indonesia Pangkah target 3.500 bph tercapai 1.712 bph atau 48,91 persen, Pearl Oil target 770 bph tercapai 690 bph atau 89,63 persen, Kalrez Energy target 700 bph tercapai 439 bph atau 62,67 persen.Sementara itu, Kangean Energy Indonesia target 2.530 bph tercapai 329 bph atau 13 persen, Petroselat target 500 bph tercapai 255 bph atau 51,05 persen, PetroChina Bangko target 130 bph tercapai 88 bph atau 67,84 persen, Camar Resources Canada target 1.000 bph tercapai 213 bph atau 21,29 persen, JOB PN-Costa Int Group target 60 bph tercapai 55 bph atau 91,81 persen, dan Medco E&P Nus Lematang target 20 tercapai 13 bph atau 61,17 persen. Sedangkan, 13 KKKS lainnya melebih target APBN Perubahan 2008. Mereka adalah Chevron Pacific Indonesia yang sesuai target APBN Perubahan sebesar 408.000 barel per hari, tercapai 414.765 barel per hari atau 101,66 persen di atas target. Kemudian, ConocoPhillips Indonesia target 67.200 bph, tercapai 76.317 bph atau 113.57 persen, CNOOC SES target 42.600 bph, tercapai 47.946 bph atau 112,55 persen, Chevron Indonesia target 28.000 bph, tercapai 34.401 bph atau 122,86 persen, PetroChina International Jabung target 19.900 bph tercapai 19.933 bph atau 100,17 perden, dan Vico Indonesia target 13.500 bph tercapai 15.598 bph atau 115,54 persen. Selain itu, ExxonMobil Oil target 6.700 bph tercapai 7.851 bph atau 117,18 persen, Santos (Oyong) target 5.800 tercapai 7.630 bph atau 131,56 persen, JOB PN-PetroChina East Java target 7.200 tercapai 7.620 bph atau 105,83 persen, Star Energy (Kakap) target 6.870 tercapai 6.950 bph atau 101,17 persen.Selain itu, PetroChina International target 6.300 tercapai 6.516 bph atau 103,43 persen, Medco (Tiaka) Tomori target 2.700 tercapai 2.829 bph atau 104,78 persen, dan Premier Oil Natuna Sea target 2.200 tercapai 2.275 bph atau 103,41 persen. Menyangkut harga minyak Indonesia (ICP), Luluk mengatakan, rata-rata Januari sampai 20 Mei 2008 mencapai 104,03 barel per hari. Sedangkan, patokan harga premium internasional sampai 20 Mei 2008 adalah 107,12 barel per hari, minyak tanah 122,57 dolar AS per barel, dan solar 138,33 dolar AS per barel. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008