Sitaro (ANTARA) - Jarak luncur guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mencapai 2.000 meter menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Berapi di Wilayah Timur pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana.
"Hingga kini aktivitas Gunung Karangetang relatif masih tinggi," kata Devy Kamil Syahbana di Manado, Senin.
Dalam sepekan terakhir, jarak luncur guguran lava Gunung Karangetang makin panjang. Gunung api itu kini meluncurkan guguran lava ke arah barat sejauh kurang lebih 2.000 meter, lebih panjang dari jarak guguran lava yang sebelumnya 1.750 meter.
Menurut hasil pengamatan tim PVMBG di lapangan, guguran lava yang sebelumnya mengarah ke Kali Pangi saat ini mulai merambat ke Kali Kinali.
"Jadi akan kita lihat hari ini apakah ada perubahan rekomendasi atau tidak, kemungkinan juga akan diusulkan ada perluasan ke arah barat saja sesuai dengan potensi ancaman," kata Devy.
PVMBG saat ini merekomendasikan warga dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya dalam radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh empat kilometer yang mencakup wilayah di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
PVMBG juga menyarankan warga di sekitar Gunung Karangetang menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi dampak hujan abu terhadap kesehatan.
Selain itu, warga yang tinggal di bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Baca juga:
BNPB: 17 KK diungsikan akibat aktivitas Gunung Karangetang
Status Gunung Karangetang-Sulawesi Utara siaga level III
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019