Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung terhadap saham-saham sektor pertambangan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan dan ditutup turun 1,41 persen pada perdagangan Rabu sesi pagi. Setelah dalam beberapa hari sebelumnya menguat, IHSG sesi pagi ditutup turun 35,466 poin menjadi 2.475,494, sedangkan indeks LQ45 melemah 10,116 poin (1,88 persen) ke posisi 529,158. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Paradumuan mengatakan, secara teknikal indeks sudah overbought (jenuh beli) setelah menguat selama sepekan lebih, dan sudah berada pada titik rawan. Investor mengambil untung dengan memanfaatkan momentum melemahnya saham-saham di bursa regional serta Wall Street yang terpukul sentimen kekhawatiran data inflasi dan melemahnya laba dari Home Depot yang mencerminkan masalah-masalah di pasar perumahan AS. Penurunan bursa AS dan regional ini juga dipengaruhi oleh melonjaknya harga minyak mentah di pasar berjangka yang mencapai di atas 129 dolar AS per barel. Bursa Dow Jones di Wall Street AS, Selasa (Rabu pagi WIB), ditutup turun 199,48 poin (1,53 persen) menjadi 12.828,68. Indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo melemah 279,33 poin (0,93 persen) ke 13.880,75, indeks Hang Seng Rabu sesi pagi ditutup juga melemah 170,57 poin (0,68 persen) ke level 24.998,89. Demikian juga dengan indeks Straits Time, Singapura, melemah 24,78 poin atau 0,77 persen ke 3.175,09. Kondisi di atas telah membuat pergerakan saham di BEI di perdagangan sesi pagi ini didominasi yang turun sebanyak 138 dibanding yang naik 54, sedangkan 42 stagnan dan 229 belum aktif diperdagangkan. Aksi ambil untung oleh investor di beberapa saham unggulan, seperti Bumi Resources yang anjlok Rp450 menjadi Rp8.000, Tambang Batubara Bukit Asam yang terkoreksi Rp150 ke posisi Rp11.500, Bakrie Plantations melemah Rp10 ke harga Rp1.790, Aneka Tambang tertekan Rp75 ke Rp3.700, Inco melorot Rp100 menjadi Rp6.700 dan Telkom turun Rp50 menjadi Rp8.550 telah memimpin indeks BEI turun. Perdagangan saham pada sesi pagi ini berjalan ramai, dimana transaksi yang terjadi sebanyak 50.727 kali dari 2,591 miliar saham yang diperdagangkan dan nilainya mencapai Rp3,296 triliun. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008