Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Rabu pagi merosot kembali menembus angka Rp9.300 per dolar AS, menyusul aksi beli dolar dan lepas rupiah dari pelaku untuk mencari untung (profit-taking) setelah pada akhir pekan lalu menguat. "Aksi beli dolar AS oleh pelaku pasar terpicu oleh menguatnya harga minyak mentah dunia yang mencapai angka hampir 130 dolar AS per barel," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, tekanan terhadap rupiah pada saat ini dinilai wajar, setelah mata uang lokal itu menguat beberapa hari pekan lalu, sehingga posisinya sempat mencapai Rp9.280 per dolar AS. "Kami memperkirakan rupiah masih akan tertekan pasar, akibat sentimen negatif dari eksternal, seperti kenaikan harga minyak mentah dunia cukup besar," katanya. Pelaku pasar, lanjut dia, pada sore nanti diperkirakan akan kembali membeli dolar AS, karena khawatir harga minyak mentah itu akan kembali menguat dan juga untuk menjaga kebutuhan dolar AS guna membeli minyak mentah itu. Pasar sampai sore akan terus didominasi aksi beli dolar AS, karena sentimen dari pasar eksternal masih tetap tinggi, ucapnya. Kenaikan harga minyak mentah dunia, menurut dia mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional semakin sulit berkembang bahkan cenderung melambat. Hal ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat yang makin melemah, katanya. Ia mengatakan, posisi rupiah pada level Rp9.300 per dolar AS sebenarnya berada dalam kondisi yang aman, setelah berkutat pada level antara Rp9.250 hingga Rp9.300 per dolar AS yang menunjukkan peran Bank Indonesia (BI) masih tetap berjalan dengan baik. BI kemungkinan akan terus memantau pergerakan rupiah agar tidak terpuruk lebih jauh dan menjaga pada level yang diperkirakan aman, katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen turun, setelah pejabat pemerintah Jerman mengatakan, tingkat suku bunga euro diperkirakan akan naik. Selain itu, sejumlah pelaku juga khawatir dengan inflasi AS akibat melambat pertumbuhan ekonomi AS, katanya. Dolar As terhadap yen turun 0,1 persen menjadi 103,52 yen dan euro sedikit berubah menjadi 162,15. yen. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008