Jenewa, (ANTARA News) - Gelombang kekerasan terhadap orang asing di Afrika Selatan telah memaksa 13.000 orang untuk melarikan diri dari rumah mereka dan mencari perlindungan ke gereja dan pusat sosial lainnya, demikian Organisasi untuk Migrasi Internasional (IOM).
"Tigabelas ribu orang telah melarikan diri dari rumah mereka untuk mengungsi di gereja dan pusat jemaah gereja, serta kebanyakan tidak membawa apapun bersama mereka," kata jurubicara IOM Jean-Philippe Chauzy, Selasa.
"Organisasi kemanusiaan termasuk Palang Merah Afrika Selatan Rabu akan membagikan kotak darurat berisi pakaian dan produk kesehatan," katanya.
Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki telah membuat permintaan bersemangat untuk menghormati martabat orang asing ketika permintaan meningkat Selasa agar tentara dikirim untuk memadamkan kekerasan karena kebencian pada orang asing itu, demikian diwartakan AFP.
Berkembang di wilayah Johannesburg, sekarang kekerasan itu diyakini telah menewaskan 23 orang, merentangkan sekali sumber polisi di salah satu kota yang penuh dengan kejahatan di dunia itu.
IOM mengatakan mereka akan menyiarkan pesan terhadap kekerasan anti-orang asing di stasiun radio regional Afrika Selatan Metro FM.
Organisasi itu memperkirakan bahwa antara dua dan lima juta imigran tinggal di Afrika Selatan, sebagian besar berasal dari negara Afrika selatan lainnya dan kebanyakan bekerja dalam ekonomi bawah tanah.
Banyak warga Afrika Selatan menyalahkan imigran atas tingkat kejahatan dan pengangguran yang tinggi. Kira-kira tiga juta orang Zimbabwe diperkirakan telah melintas ke Afrika Selatan untuk melarikan diri dari mencairnya ekonomi di tanah air mereka. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008