New York, 21/5 (ANTARA/AFP) - Saham-saham AS ditutup melemah pada Selasa waktu setempat atau Rabu pagi WIB, terpukul sentimen kekhawatiran data inflasi dan melemahnya laporan laba dari Home Depot yang mencerminkan masalah-masalah di pasar perumahan AS. Melonjaknya harga berjangka minyak mentah ke rekor di atas 129 dolar AS juga memperburuk pasar Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average menyusut 199,48 poin atau 1,53 persen menjadi ditutup pada 12.828,68, sehari setelah berakhir di atas sebuah level utama 13.000. Indeks komposit Nasdaq menurun 23,83 poin atau 0,95 persen menjadi 2.492,26 dan indeks Standard & Poor`s 500 mundur kembali 13,23 poin atau 0,93 persen menjadi 1.413,40. Jelang pembukaan, pemerintah mengatakan harga penjualan kulakan AS naik 0,2 persen pada April sementara apa yang disebut tingkat inflasi inti tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 0,4 persen. Indeks harga produsen (PPI) memberikan kesan tingginya biaya pangan dan energi memberikian kontribusi terhadap item-item lainnya, yang berpotensi mempertinggi inflasi. "Energi akan meroket pada Mei dan indeks secara keseluruhan akan meningkat," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors. Fred Dickson, analis pasar DA Davidson, mengatakan laporan inflasi berdampak negatif terhadap pasar. "Meningkatnya harga produsen akan diterjemahkan pada tingginya harga konsumen, atau keduanya, yang dapat mengganjal kenaikan produktivitas sehingga akan terjadi efisiensi dan pengurangan pegawai," kata dia. Meroketnya harga minyak pada 129,07 dolar AS di New York mendorong meningkatnya kekhawatiran tentang ketatnya pasokan energi global dan menguatnya perminmtaan. Sementara laporan melemahnya laba dari peritel bahan perbaikan perumahan Home Depot juga melukai pasar. "Sebuah penurunan 66 persen pada laba kuartal pertama dari Home Depot menekan para pedagang ...," kata Andrea Kramer dari Schaeffer`s Investment Research. Saham Home Depot turun 5,3 persen menjadi 27,34 dolar setelah labanya dilaporkan turun tajam pada kuartal lalu menjadi 356 juta dolar AS. Pesaingnya, Lowe juga menyusut 1,9 persen menjadi 23,78 dolar AS. Sementara saham-saham energi meningkat sejalan naiknya harga minyak mentah. ExxonMobil bertambah 0,21 persen menjadi 94,56 dolar AS dan Chevron naik 0,87 persen menjadi 103,09 dolar. Harga obligasi naik di tengah melemahnya harga-harga saham. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah berjangka 10-tahun menyusut menjadi 3,776 persen dari 3,839 persen pada Senin, dan obligasi 30-tahun menyusut menjadi 4,532 persen terhadap 4,575 persen. Yield dan harga obligasi bergerak berlawanan arah. Jauh dari Wall Street, pasar-pasar saham Eropa ditutup turun tajam, dengan sentimen terpukul oleh kenaikan tajam inflasi produsen Jerman dan melemahnya sentimen para investor di ekonomi terbesar Eropa tersebut. Di London, indeks FTSE 100 jatuh 2,90 persen menjadi 6.191,60. Di Paris, indeks CAC 40 menyusut 1,70 persen menjadi 5.054,88 dan di Frankfurt indeks Dax turun 1,49 persen menjadi 7.118,50.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008