Jakarta (ANTARA) - Tim nasional dayung Indonesia yang disiapkan untuk SEA Games 2019 Filipina membawa pulang tujuh medali dari Kejuaraan Dunia Dayung Perahu Naga ke-14 di Pattaya-Rayong, Thailand, 21-25 Agustus dan dua medali diantaranya adalah medali emas.
Berdasarkan data yang dihimpun media dari Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) di Jakarta, Minggu, medali emas yang diraih oleh timnas dari nomor 22 pedayung-campuran putra-putri 1.000 meter dan dari nomor 12 pedayung putra 200 meter.
Selain itu juga merebut tiga medali perak dan dua perunggu dari tujuh nomor yang dilombakan. Thailand sebagai tuan rumah juga mengumpulkan dua medali emas.
“Kita berhasil meraih medali dari seluruh nomor yang kita ikuti dimana empat nomor diantaranya akan dilombakan dalam SEA Games 2019," kata Wakil Ketua PB PODSI Budiman Setiawan dalam keterangan resminya.
Menurut dia, prestasi yang ditorehkan timnas terbilang sebuah kejutan karena Indonesia mampu meraih medali emas sekaligus sebagai juara dunia pada 1997. Apa yang diraih saat ini dinilai sebagai dampak riil dari pembinaan yang dilakukan selama ini.
Prestasi dalam kejuaraan dunia ke-14 ini merupakan modal berharga untuk pesta olahraga Asia-Tenggara, SEA Games 2019 di Filipina, November-Desember.
Tim nasional Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Dayung Perahu Naga ke-14 terdiri atas 31 orang dipimpin Wakil Ketua Umum PB-PODSI Hari Sidharta sebagai manajer tim, dengan anggota tim.
Adapun atlet yang diturunkan diantaranya adalah Muhamad Yunus, Muhammad Fajar Faturahman, Andri Agus Mulyana, Anwar Tarra, Mugi Harjito, Maizir Riyondra, Spen Stuber Mehue, Dedi Saputra, Rio Akbar, Abdur Rahim, Joko Andrianto, Mochamad Taufan Wijaya, Sutrisno, Tri Wahyu Buwono.
Selain itu Ririn Puji Astuti, Astri Dwijayanti, Ayuning Tika Vihari, Fajriah Nurbayan, Emeliana Dean, Masripah, Iin Rosiana, Maryati, Ramla B, Raudani Fitra, Selvianti Devi Hidayat, dan Riana Yulistrian.
Baca juga: Indonesia Raya berkumandang lagi pada kejuaraan dunia perahu naga
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019