Surabaya, (ANTARA News) - Komunitas Seniman Peduli Lingkungan Hidup Sidoarjo memamerkan sekitar 50 karya seni rupa ramah lingkungan di Kampung Seni, Pondok Mutiara, Sidoarjo, 20 Mei hingga 1 Juni 2008. Amdo Brada, salah seorang panitia sekaligus peserta pameran seni rupa itu menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu dari pameran "Green Art" bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Mojokerto. "Ada sekitar 40 perupa yang ikut ambil bagian dalam pameran ini yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo dan Malang. Mereka menggunakan limbah-limbah, seperti kulit telor, tempurung kelapa dan sampah lainnya," katanya. Ia mengemukakan kegiatan membuat karya kolase itu merupakan langkah untuk mengajak para seniman agar lebih peduli lingkungan. Meskipun sudah banyak perupa yang diundang, namun tidak banyak yang faham mengenai "green art" tersebut."Kami asyik karena menggunakan media jerami, daun pisang dan lainnya, padahal sebelumnya hanya mengenal cat. Istilahnya, lewat momen ini kami melakukan pelesir karya. Teman-teman berkarya dengan obyek burung, wayang dan keindahan alam lewat sampah-sampah itu," katanya. Amdo sendiri dalam pameran itu menampilkan karya "Sesaji Tempo Doeloe" sebagai seni instalasi. Karya itu untuk mengingatkan bahwa nenek moyang kita sudah akrab dengan "green art", yang dibuktikan salah satunya menggunakan janur kuning untuk acara mantenan. Seniman lain yang terlibat dalam kegiatan itu adalah, Tauchid, Harryadjie BS, Amdo Brada, H. Winarno, Gatot Kintranggono, Nonot, Iwan Mas?ud, Q Sakti Laksono, Thoyib Tamsar, Darganden, Doddy Subagyo, Erwin, Welly M Yunus, Herry Biola, Heri Lentho dan lainnya. Selain pameran seni rupa, kegiatan itu juga diisi dengan pemutaran film, diskusi, apresiasi dan pelatihan singkat terkait lingkungan hidup. Tim PPLH memberikan pemahaman mengenai lingkungan hidup kepada para siswa SMA dan masyarakat umum mengenai pembuatan kertas daur ulang, melukis dengan bahan dan warna alami, pembuatan keramik, pemanfaatan lahan sempit, pelatihan pemanfaatan energi alternatif, dan pergelaran Wayang Suket. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008