Beijing (ANTARA) - Ho Iat Seng terpilih sebagai Kepala Eksekutif Wilayah Administrasi Khusus Makau untuk periode lima tahun mendatang dalam pemilihan pada Minggu.

Mantan Ketua Lembaga Legislatif Makau itu meraih 392 dari 400 suara anggota Komite Pemilihan (CE) di wilayah bekas jajahan Portugal tersebut.

Pria berusia 62 tahun tersebut bakal menggantikan Fernando Chui Sai On setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat China.

Pemilihan kepala eksekutif tersebut berlangsung lancar mulai pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB) di kota itu.

Setelah 30 menit proses pemilihan, Ketua Bidang Pemilihan CE Song Man Lei kepada anggota seluruh anggota CE dan media menyatakan," Tuan Ho Iat Seng meraih 392 suara CE."

Dari 400 suara anggota CE yang diperebutkan, Ho meraih 392 suara, tujuh suara abstain, dan satu suara tidak sah sebagaimana pengumuman dari Bidang Pemilihan CE yang dikutip China Daily.

Kepala eksekutif terpilih akan mengucapkan sumpah jabatan pada 20 Desember 2019 dalam seremoni yang menandai 20 tahun kembalinya Makau ke China.

Dalam pidato kemenangannya, Ho menegaskan akan melanjutkan prinsip "satu negara, dua sistem" dan pernyataan tentang orang lokal memimpin Makau dengan otonomi luas.

"Saya akan menjalankan tugas dengan teguh dan menjalankan pemerintahan ini untuk melayani rakyat sesuai dengan undang-undang dasar," ujarnya.

Pria kelahiran Makau pada 12 Juni 1957 itu sebelumnya menjabat Ketua Dewan Legislatif pada Oktober 2013-Juli 2019.

Anggota Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat China (NPC) sejak 2001 itu mengajukan pengunduran diri sebagai Ketua Dewan Legislatif pada April 2019 untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Eksekutif Makau.

Makau yang berada 70 kilometer di sebelah baratdaya Hong Kong dan 145 kilometer di sebelah baratdaya Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, merupakan koloni Portugal sejak abad ke-16.

Pemerintah Portugal menyerahkan kedaulatan kota judi terbesar di Asia itu kepada pemerintah China pada 1999 dengan status sama dengan Hong Kong.

Penduduk Makau yang diperkirakan berjumlah 672 ribu jiwa itu kebanyakan berbahasa Kanton selain Mandarin, Inggris, dan Portugis.

Papan petunjuk jalan dan papan nama di Makau menggunakan dua bahasa, Mandarin dialek Kanton dan Portugis. Makau juga memiliki mata uang tersendiri yakni Pataka (MOP). Nilai tukar 1 MOP sekitar Rp1.750-an, mirip-mirip dengan dolar HK.

Bangunan tua peninggalan Portugal banyak terdapat di Makau yang dapat ditempuh perjalanan darat, baik dengan kerera api maupun mobil, dari daratan China melalui Zhuhai itu.

Baca juga: Dewan Negara China serukan integrasi Shenzhen, Hong Kong dan Makau
Baca juga: Jembatan Hong Kong-Makau-Zhuhai terpanjang di dunia dibuka untuk umum

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019