Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah tokoh menghadiri peringatan seabad kebangkitan nasional yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pondok Pesantren Al Munawwarah yang bersebelahan dengan kediaman Ketua Umum Dewan Syura PKB Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa.
Para tokoh yang hadir antara lain dua orang yang sudah menyatakan siap menjadi calon presiden yakni mantan ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan mantan gubernur DKI Sutiyoso, Ketua Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramly, Siswono Yudhohusodo, Yuddy Chrisnandi, dan Sekretaris Umum PGI Ricard Daulay.
Peringatan seabad kebangkitan nasional sekaligus menjadi puncak acara Munas Alim Ulama dan Halaqah Kebangsaan PKB yang diikuti ratusan ulama dan politisi PKB.
Bendahara PKB Aris Junaidi yang bertindak selaku ketua panitia dalam laporannya menyebutkan, sebenarnya panitia juga mengundang sejumlah tokoh lain seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan Hamengku Buwono X, namun mereka berhalangan hadir.
Pada kesempatan itu dibacakan pula rekomendasi Munas Alim Ulama PKB oleh Sekjen DPP PKB Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid.
Dalam rekomendasi tersebut para ulama PKB menyatakan prihatin dengan kondisi bangsa dan negara yang dalam beberapa aspek dinilai tidak beranjak dari kondisi sejak diproklamasikan 63 tahun lalu.
"Ini semua bersumber dari kepemimpinan politik yang gagal mengemban amanat rakyat dan mengingkari moral ulama," kata Yenny.
Oleh karena itu, ulama PKB mengajak seluruh elemen bangsa bersatu dan bekerja sama mempersiapkan jalan untuk menyongsong kembali kebangkitan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Salah satu jalan yang ditempuh adalah bersikap selektif dalam memilih pimpinan nasional. "Ulama PKB merekomendasikan agar rakyat Indonesia tidak lagi memilih pemimpin yang telah terbukti gagal mengantarkan bangsa Indonesia mencapai tujuan nasionalnya," kata Yenny.
Tujuan nasional yang dimaksud adalah yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Selain itu, ulama PKB juga menilai perlu ada perubahan orientasi baru pembangunan nasional yang benar-benar berpihak kepada rakyat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008